HALOJABAR.COM – Untuk mendukung penanganan warga terdampak longsor, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) membuat skema pembelajaran daring atau online untuk siswa SD Negeri 1 Cibenda dan SD Negeri Padakati, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB.
Para siswa tersebut, harus belajar daring karena gedung dan ruangan SD 1 Cibenda dan SD Padakati digunakan untuk menampung pengungsi yang menjadi korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB, pada Minggu 24 Maret 2024 malam.
“Siswa SDN 1 Cibenda dan SDN Padakati belajarnya secara daring karena sekolah mereka dijadikan tempat pengungsian,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), KBB, Asep Dendih, Sabtu 30 Maret 2024.
BACA JUGA: Tiga Warga Belum Ditemukan, Area Pencarian Korban Longsor di Cipongkor KBB Diperluas
Belajar daring itu untuk siswa yang tidak terdampak langsung oleh bencana banjir bandang dan tanah longsor tersebut. Sedangkan untuk siswa yang terdampak dan tinggal di tenda pengungsian mereka mengikuti pembelajaran di sekolah darurat.
Asep mengatakan, pihaknya telah mengizinkan gedung dua sekolah itu untuk pengungsian. Mengingat kondisinya darurat karena bencana alam. Kebetulan Penilaian Tengah Semester (PTS) genap sudah selesai dan tinggal pelaksanaan pesantren kilat.
Meski dampak bencana tanah longsor di Kampung Gintung ini sangat urgen, namun Disdik KBB hanya memberikan izin dua sekolah tersebut sebagai lokasi penampungan sementara korban terdampak bencana. Begitupun penggunaannya belum bisa dipastikan sampai kapan.
BACA JUGA: Siswa Terdampak Bencana Longsor di Cipongkor KBB Ikuti Sekolah Darurat di Tenda Pengungsian
“Kami menunggu arahan dari pimpinan, sampai kapan para pengungsi tinggal di dua sekolah tersebut,” imbuhnya.
Seperti diketahui peristiwa longsor menerjang permukiman warga di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB, terjadi pada Minggu malam, 24 Maret 2024, setelah di wilayah tersebut diguyur hujan cukup lebat.
