Teks Khutbah Jumat: Perkuat Ikhtiar, Teguhkan Tawakal untuk Mengatasi Berbagai Masalah Kehidupan

Ilustrasi Salat Idul Adha (MoteOo/PIXABAY)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Ikhtiar dan tawakal adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Ibarat kita mengayuh sampan atau perahu, ikhtiar seperti dayung di sebelah kanan dan tawakal seperti dayung di sebelah kiri.

Jika dayung dijalankan bersama dengan seimbang, maka kita akan bisa mencapai tepi dengan cepat dan lancar. Lain halnya ketika hanya satu dayung saja yang dikayuh, maka kita pun hanya akan berputar-putar di situ saja dan tidak bisa mencapai tepian dengan baik.

Satu kesatuan antara ikhtiar dan tawakal juga bisa kita ambil hikmahnya dari sebuah riwayat yang disebutkan dalam hadits Rasulullah saw. Suatu hari Rasulullah akan mengerjakan shalat Ashar di Masjid Nabawi Madinah.

Tiba-tiba datang seorang jamaah dari luar kota menunggangi unta merah yang terkenal mahal pada zaman itu. Kemudian orang itu melepaskan untanya begitu saja tanpa diikat terlebih dahulu dan memasuki masjid untuk shalat berjamaah.

Mengetahui hal ini, Rasulullah bertanya kepada orang tersebut: “Fulan kenapa engkau lepas untamu?” Orang itu menjawab, “Aku bertawakal kepada Allah. Kalau Allah takdirkan untaku hilang, meskipun aku ikat, pasti hilang. Dan jika Allah takdirkan unta itu tidak hilang, meskipun kami lepas ia tidak akan hilang”. Mendengar jawaban tersebut Rasulullah bersabda: “Ikatlah tungganganmu dan pasrahkan kepada Allah” (HR Imam At-Tirmidzi).

Dari kisah ini kita mengetahui bahwa tawakal saja tanpa ikhtiar juga tidak diperbolehkan dalam agama. Semua aktivitas dalam memenuhi kebutuhan hidup yang kita perlukan tidak hanya dengan tawakal. Sampai-sampai dalam sebuah kisah sahabat Umar bin Khattab pernah mengusir seseorang yang kerjanya hanya berdoa saja di masjid saja. Beliau mengingatkan orang tersebut dengan kalimat: “Tidak ada hujan uang dari langit.”

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News