Banjir Melanda Beberapa Daerah di Indonesia, Waspada Penyakit Leptosiprosis

Ilustrasi penyakit Leptosiprosis (Pixabay)

HALOJABAR.COM- Berikut ulasan mengenai penyakit leptosiprosis beserta gejala dan cara mencegahnya. Belakangan ini, beberapa wilayah di Indonesia sedang diterjang oleh banjir.

Terakhir, banjir bandang menerjang wilayah Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Minggu 24 Maret 2024, kemarin. Banjir tersebut terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Cipongkor, KBB.

Pada peristiwa banjir ini, biasanya mudah sekali menularkan berbagai penyakit. Dengan kata lain, beberapa penyakit kerap muncul saat banjir terjadi. Salah satu penyakit yang rentan muncul saat banjir adalah Leptosiprosis.

Penyakit yang satu ini, biasa disebut juga dengan penyakit kencing tikus. Lantas, apa sebeneranya penyakit ini? Mari simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Penyakit Leptosiprosis?

Sesuai dengan namanya, penyakit ini disebabkan dari infeksi bakteri leptospira. Penyakit leptosiprosis ini menyebar melalui urin hewan yang terinfeksi bakteri tersebut.

Baca Juga: Apa itu Penyakit Leptosiprosis?

Leptosiprosis ini sendiri termasuk salah satu penyakit Zoonosis, yang berarti ditularkan dari hewan ke manusia. Seseorang dapat terinfeksi penyakit ini melalui kontak langsung dengan kencing (urin) atau cairan reproduksi hewan yang terinfeksi, kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi, hingga makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Gejala yang Ditimbulkan

Gejala yang paling umum terjadi ketika terjangkit penyakit ini adalah flu. Meski begitu, beberapa orang yang terkena penyakit ini bahkan tidak memiliki gejala sama sekali.

Pada kasus yang terbilang parah, seseorang bahkan memiliki gejala pendarahan internal hingga kerusakan organ. Berikut ini beberapa gejala umum ketika terkena penyakit leptosiprosis.

-Demam tinggi
-Sakit kepala
-Menggigil
-Nyeri otot
-Sakit Perut
-Diare
-Mual dan muntah
-Ruam
-Mata Merah
-Kulit atau mata menguning

Fase Penyakit 

Dalam penyakit leptosiprosis, terdapat dua fase yang terjadi di tubuh seseorang, yakni fase Leptospiremik (akut) dan fase imun (tertunda). Bahkan beberapa orang mengalami gejala parah pada fase kekebalan tubuh.

Dalam fase leptosporemik, seseorang mungkin dapat tiba-tiba mengalami gejala seperti flu dan biasanya dimulai dalam dua hingga 14 hari setelah infeksi terjadi. Fase ini berlangsung antara tingga hingga 10 hari.

Pada fase ini bakteri berada di aliran darah dan dapat berpindah ke organ tubuh seseorang. Tes darah dapat dilakukan untuk membuktikkan tanda-tanda infeksi yang terjadi.

Sedangkan pada fase imun, bakteri Leptospira sudah berpindah ke organ tubuh seseorang. Bakteri ini paling konsentrasi di ginjal tempat pembuatan urine (kencing). Pada fase ini seseorang dapat melakukan tes urin untuk mengetahui tanda-tanda bakteri.

Cara Pencegahan

Cara agar Anda tercegah dari penyakit ini adalah dengan tidak berenang atau bermain air yang mungkin dapat terkontaminasi air kencing hewan seperti air banjir.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News