HALOJABAR.COM – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah mengingatkan kepada masyarakat dan pengelola parkir untuk tidak melakukan praktik getok parkir atau menetapkan tarif parkir seenaknya.
Jangan sampai wilayah KBB sebagai daerah wisata ternoda oleh perilaku masyarakatnya yang tidak mendukung sektor pariwisata, khususnya ketika terjadi getok tarif parkir yang bisa membuat wisatawan kapok untuk datang lagi.
“Masyarakat diingatkan agar tidak memasang tarif parkir selangit karena bisa ditentang wisatawan. Kalaupun lebih mahal dari biasanya, pengelola diminta memasang papan pengumuman terkait tarif parkir,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KBB, Fauzan Azima, Selasa 16 April 2024.
Menurutnya, jangan mentang-mentang warga lokal kemudian bisa seenaknya memasang tarif parkir yang tidak sewajarnya kepada pendatang.
BACA JUGA: Dishub KBB Kembangkan Transportasi Terintegrasi ke Destinasi Wisata Alam dan Air
Pihaknya mengizinkan masyarakat sekitar objek wisata membuka kantong parkir dengan memanfaatkan lahan atau garasi rumah untuk mengatasi kekurangan lahan parkir.
Tidak masalah jika masyarakat mematok tarif parkir misalnya hingga Rp10 ribu asalkan hal tersebut disampaikan dulu dari awal kepada wisatawan. Jangan tiba-tiba ditagih saat hendak meninggalkan lokasi parkir baru diminta bayaran, karena berpotensi ada penolakan dari wisatawan.
“Ya tarif Rp10 ribu gak masalah sepanjang disampaikan dulu di awal atau dipasang papan pengumuman. Nanti ada negoisasi, kalau dia (wisatawan) tidak keberatan ya enggak apa-apa,” ujarnya.
Dia menyatakan, setidaknya dengan membuka tempat parkir dadakan, masyarakat sekitar objek wisata bisa kebagian untung di momentum libur lebaran. Lahan parkir musiman, bisa memberikan efek positif bagi masyarakat sekitar karena mereka ada penghasilan tambahan.
BACA JUGA: Dishub KBB Siapkan Konsep Transportasi Air bagi Warga Cijuhung yang Terisolir
