HALOJABAR.COM– Jemaah haji lansia diimbau pemerintah agar tidak memaksakan diri untuk selalu melaksanakan ibadah di Masjidil Haram karena mengejar berbagai keutamaan salat di Masjidil Haram.
Bagi jemaah haji lansia tentunya pasti memiliki banyak kendala agar senantiasa salat di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi. Terlebih diketahui saat ini di Saudi Arabia suhunya mencapai 50 derajat celcius.
Lalu sebuah hadis mengenai keutamaan salat dikedua masjid tersebut seperti termaktub dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Jabir.
Rasulullah bersabda: “Salat di masjidku ini (Nabawi) lebih besar pahalanya seribu kali dibandingkan salat di masjid lain kecuali Masjidil Haram. Sementara salat di Masjidil Haram lebih utama daripada seratus ribu kali salat di masjid lain.”
Meskipun demikian agungnya pahala salat di masjid nabi, hukum salat jamaah di tempat tersebut tetaplah sunah, bukan wajib. Sehingga jika jemaah haji meninggalkannya, apalagi umur lansia, tidak akan mendapatkan dosa dan hajinya tetap sah.
Khusus bagi jemaah haji lansia, jika memiliki ‘uzur pergi ke masjid nabawi seperti sulit berjalan, rasa sakit dibagian tubuh tertentu jika bergerak terlalu lama, pusing jika berjalan dengan jarak yang jauh dan lain sebagainya, pahala seribu kali lipat tetap bisa ia perolah meskipun salatnya hanya di hotel.
Muhammad Zakaria Ibn Muhammad, dalam bukunya Awjaz al-Masalik ila Muwattha Malik, mengutip pandangan Al-Suyuthi menegaskan sebagai berikut.
أَنَّ التَّضْعِيفَ فِي حَرَمِ مَكَّةَ لَا يُخْتَصُّ بِالْمَسْجِدِ بَلْ يَعُمُّ جَمِيعَ الْحَرَمِ
Artinya: “Sesungguhnya pelipatgandaan pahala di Tanah Haram Makkah tidak khusus di Masjidil Haram tetapi meliputi seluruh Tanah Haram.
Orang yang memiliki kesulitan (masyaqqah) saat akan beribadah Allah memberikan jalan kemudahan. Karena prinsip dasar agama Islam tidak pernah memberatkan ibadah kepada pemeluknya.
