Ragam  

Ketahui, Ini Perbedaan Bensin Pertalite dan Pertamax, Jangan Sampai Tertukar!

Ketahui, Ini Perbedaan Bensin Pertalite dan Pertamax, Jangan Sampai Tertukar!
Ilustrasi SPBU Pertamina (Ist-Pixabay)
HALOJABAR.COM– Bensin, juga dikenal sebagai gasoline atau petrol, adalah salah satu jenis bahan bakar yang paling umum digunakan untuk mesin pembakaran dalam kendaraan bermotor. Bensin merupakan campuran hidrokarbon yang diperoleh dari penyulingan minyak bumi.
Perbedaan antara Pertalite dan Pertamax terletak pada jenis bahan bakar, oktan, dan komposisi aditif yang digunakan. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing jenis bahan bakar:
1. Pertalite
Pertalite adalah jenis bahan bakar dengan oktan lebih rendah dibandingkan Pertamax. Pertalite memiliki oktan sekitar 90-92, tergantung pada spesifikasi yang ditentukan oleh pemerintah di setiap negara. Bahan bakar ini lebih murah daripada Pertamax dan merupakan pilihan yang lebih ekonomis bagi pengendara yang tidak membutuhkan performa tinggi.
2. Pertamax
Pertamax adalah jenis bahan bakar dengan oktan lebih tinggi. Di Indonesia, Pertamax umumnya memiliki oktan 92. Pertamax dirancang untuk memberikan performa yang lebih baik pada mesin kendaraan yang membutuhkan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi, seperti mesin yang memiliki kompresi tinggi atau mesin yang dilengkapi dengan teknologi yang lebih canggih.
Selain itu, Pertamax memiliki komposisi aditif yang lebih baik dibandingkan Pertalite. Aditif yang ada dalam Pertamax bertujuan untuk membersihkan dan menjaga kebersihan sistem bahan bakar, melindungi komponen mesin, dan meningkatkan efisiensi pembakaran.
Dalam pemilihan antara Pertalite dan Pertamax, faktor yang perlu dipertimbangkan adalah jenis mesin kendaraan, rekomendasi pabrikan, dan kebutuhan performa. Jika mesin kendaraan membutuhkan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi atau memiliki persyaratan khusus, maka Pertamax dapat menjadi pilihan yang lebih baik.
Namun, jika tidak ada persyaratan khusus, Pertalite dapat menjadi pilihan yang lebih ekonomis. Penting juga untuk selalu mengacu pada rekomendasi pabrikan kendaraan untuk bahan bakar yang tepat.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News