HALOJABAR.COM– Ali bin Abi Thalib adalah salah satu dari 10 sahabat Nabi Muhammad SAW yang pertama memeluk Agama Islam setelah Khadijah. Sejatinya beliau merupakan sepupu dari Rasulullah SAW.
Selain sepupu Nabi, pernikahan Ali dengan Fatimah az-Zahra juga menjadikan ia sebagai menantu Nabi Muhammad. Lalu, Ali menjadi golongan sahabat yang dijanjikan Allah akan mendapatkan tempat di surge karena ketekunannya mempelajari agama Islam sejak masih kecil.
Selain Ilmu Agamanya yang melimpah, juga bertutur budi baik, kesetiaannya terhadap Islam juga ia buktikan dengan selalu ikut dalam medan tempur.
Salah satu aksinya yang heroik dalam perjuangan Ali bin Abi Thalib diawal hijrah Rasulullah SAW, ia menyamar menjadi Nabi Muhammad SAW ketika kaum kafir Quraisy berniat membunuh kekasih Allah tersebut.
Setelah Rasulullah berhasil hijrah ke Madinah, tiga hari kemudian Ali menyusul seorang diri secara bersembunyi. Ali juga sangat terkenal karena kesetianya kepada Rasulullah SAW, sehingga dengan tulus melakukan semua yang di tugaskan.
Setelah Khalifah Utsman wafat, terjadi kekosongan kepemimpinan Islam dalam beberapa waktu, kemudian Ali diusulkan menjadi Khalifah selanjutnya.
Semasa kepemimpinannya mengalami banyak tantangan, sebab banyak sekali pemberontakan dari kelompok yang terpecah dengan pemikiran masing-masing. Ali bin Abi Thalib merupakan orang terakhir dalam Khulafaur Ar-Rasyidin.
Riwayat Hidup Ali bin Abi Tholib
Ali dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. ia dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 599 Masehi atau 600 (perkiraan).
Lalu, beberapa riwayat menyebut usia Ali dengan Nabi Muhammad SAW bertaut antara 27,30, atau 32 tahun.
Sahabat Nabi yang bernama asli Asad bin Abu Thalib ini memiliki bapak bernama Assad yang merupakan paman dari Muhammad. Assad sendiri berarti Singa, dengan makna harapan keluarga Abu Thalib untuk meneruskan sebagai tokoh pemberani di antara kalangan Quraisy.
