HALOJABAR.COM – Pangkalan Angkatan Udara Amerika Serikat yang berlokasi di Texas telah mengambil tindakan proaktif untuk melindungi diri dari potensi serangan Elektromagnetik Pulse (EMP). Pejabat di San Antonio telah mengeluarkan permintaan untuk melakukan survei fasilitas di Petroleum, Oil and Lubrication Complex mereka.
Survei tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi peralatan yang mungkin rentan terhadap serangan EMP sebelum melakukan pengujian lebih rinci mengenai kerentanannya. Ini adalah langkah penting dalam upaya menjaga keamanan peralatan jika serangan EMP terjadi, seperti yang dilaporkan oleh Live Science.
Apa Itu EMP?
EMP adalah ledakan besar energi elektromagnetik yang dapat terjadi secara alami atau disengaja melalui penggunaan senjata nuklir. Meskipun beberapa ahli tidak melihat EMP sebagai ancaman utama, ada pandangan bahwa jenis senjata ini memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur yang bergantung pada listrik.
Peter Pry, seorang analis pertahanan, menjelaskan potensi bahaya EMP dengan mengatakan, “Anda dapat menggunakan satu senjata untuk meruntuhkan seluruh jaringan listrik Amerika Utara. Begitu jaringan listrik mati, semuanya akan mati. Ini termasuk sistem telekomunikasi, transportasi, bahkan pasokan air.”
Tanggapan terhadap Perintah Eksekutif 2019
Pengujian yang dilakukan di Pangkalan Angkatan Udara Lackland merupakan tanggapan terhadap perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh mantan Presiden Donald Trump pada tahun 2019. Perintah tersebut memerintahkan pemerintah untuk memperkuat infrastruktur negara terhadap serangan EMP.
Peter Pry, yang telah memberikan konsultasi tentang proyek ini, menjelaskan bahwa survei dan perbaikan ini adalah bagian dari inisiatif yang lebih luas oleh Angkatan Udara AS untuk meningkatkan pertahanan mereka terhadap berbagai jenis ancaman.
Bahaya EMP
Satu hal yang membuat EMP sangat berbahaya adalah kemampuannya melepaskan gelombang besar energi elektromagnetik yang bertindak seperti magnet raksasa yang bergerak. Medan magnet yang berubah ini dapat menginduksi arus dalam kabel dan peralatan elektronik di dekatnya, menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur yang rentan terhadap serangan semacam itu.
