Pemda Majalengka Luncurkan 2 Inovasi, Salah Satunya Berantas Praktik Percaloan Tenaga Kerja

inovasi pemda majalengka
Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi.

Pihaknya mengakui, sistem ini sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam menangani permasalahan percaloan dalam rekrutmen tenaga kerja di Majalengka. Ia mengatakan, tujuan final dari inovasi tersebut juga untuk mengubah budaya warga Majalengka menjadi lebih baik dan naik kelas melalui berbagai cara termasuk pemberantasan praktik percaloan.

BACA JUGA: Majalengka Jadi Kota IHK Jabar, Inflasi Perdana Torehkan Capaian Positif di Awal 2024

“Melalui dua terobosan ini, kami juga meminta setiap OPD di lingkungan Pemkab Majalengka untuk berinovasi. Minimalnya, satu OPD satu inovasi, karena inovasi ini untuk mempercepat waktu untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat, yang harusnya membutuhkan tiga tahun dengan inovasi bisa selesai dalam satu tahun,” ungkapnya.

Sementara Kepala DK2UKM Kabupaten Majalengka, Arif Daryana, menyampaikan, secara umum Si Dirut Gaya Artis merupakan aplikasi sederhana yang menggunakan barcode dan terkoneksi langsung dengan laman perusahaan. Dari barcode tersebut pencari kerja akan diarahkan ke LPK dan BLK untuk melihat detail persyaratan lengkapnya.

“Nantinya, kami menyiapkan barcode saat PT Kaldu Sari Nabati Indonesia Plant Majalengka membutuhkan karyawan yang bisa diakses pencari kerja untuk masuk ke website LPK Darma Wangsa Nusantara yang telah ditunjuk dalam perekrutan karyawannya. Kemudian akan diseleksi kualifikasi sesuai kebutuhan, dan diserahkan ke perusahaan,” paparnya.

Di tempat yang sama, Head of Corporate Human Capital PT KSNI Bani Utomo, mengungkapkan, langkah strategis jajarannya menjadi pilot project Sidirut Gaya Artis selaras dengan upaya DK2UKM Kabupaten Majalengka dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, memberdayakan SDM atau talenta lokal yang unggul, mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan keterampilan dalam usaha produksi makanan, serta meningkatkan taraf hidup masyarakat Majalengka.

“Kami sangat senang dapat menjalin kerja sama dengan LPK Darma Wangsa yang memiliki alur kerja dan sistem yang terintegrasi dengan Disnaker Kabupaten Majalengka. Melalui manufaktur kami, yang merupakan manufaktur wafer terbesar di dunia dengan luas lahan lebih dari 15 hektare, kami berharap dapat memberdayakan talenta lokal yang unggul serta memberikan kontribusi dalam mengurangi tingkat pengangguran terbuka di Majalengka yang mencapai 5,71 persen,” katanya.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News