Perbedaan Badut dan Pelawak, Sama-sama Lucu Tapi Beda Konsep?

Perbedaan Badut dan Pelawak, Sama-sama Lucu Tapi Beda Konsep?
Pixabay

HALOJABAR.COM-Apakah perbedaan mendasar dari profesi badut dan pelawak? Ternyata masing-masing punya sisi berlainan.

“Oh, bukankah ku pernah melihat bintang, senyum menghiasi sang malam yang berkilau bagai permata menghibur yang lelah jiwanya, yang sedih hatinya.”

Reef dari lagu padi yang berjudul ‘Sang Penhibur’ ini mengingatkan kita akan sesuatu profesi orang untuk menghibur orang lain kita tahu profesi itu disebut badut atau pelawak.

Meski badut dan pelawak sama-sama kerja untuk menghibur orang lain, tapi tahukah kalian ternyata badut dan dan pelawak itu berbeda.
Apa perbedaannya? Mari simak yang berikut ini.

Badut adalah seseorang yang merias yang memoles wajahnya dengan bedak tebal dan berpakaian aneh, serta fasih memperagakan ekspresi wajah lucu. Profesi badut sebenarnya cukup tua. Konon, sejak zaman Yunani Kuno dan Romawi Kuno.

Mereka tak hanya membuat tertawa orang-orang kaya yang stres lewat pertunjukannya. Tapi juga menghibur dan mencari nafkah di jalan-jalan atau yang dikenal dengan istilah ngamen.

Kemampuan pantomim dengan gerakan-gerakan slapstik yang konyol, bisa jadi merekalah salah satu penjaja hiburan jalanan tertua di dunia.

Sedangkan pelawak, mereka yang apa adanya tanpa perias wajah biasanya menyela diri mereka atas kekurangan mereka untuk membuat orang orang lain tertawa dan menerima keadaan mereka sendiri.

Saat ini, kebanyakan pelawak melakukan itu biasanya tanpa tendensi untuk dibayar. Semua peran dilakoni sesuai permintaan klien yang membayarnya.

Dilansir dari buku folklore Indonesia, James Danandjaj, Badut ternyata seseorang yang melakukan sesuatu lelucon dari luar untuk direspon kepada publik.

Tak pelak seringkali cara bercandaan badut ini lebih kearah satir dan sadis. Namun basic dari pekerjaannya memang tetap menghibur.

Sedangkan pelawak adalah seseorang yang melakukan sesuatu lelucon dari dalam dirinya untuk direspon publik sehingga publik tertawa karena menertawakan kekurangan si pelawak yang dijadikan lelucon.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News