Perseteruan Google Dibalik Kasus Antimonopoli yang Mengguncang Dunia Teknologi

Perseteruan Google Dibalik Kasus Antimonopoli
Ilustrasi - Perseteruan Google Dibalik Kasus Antimonopoli. (Pixabay)

HALOJABAR.COM – Kisah kasus antimonopoli yang menimpa raksasa teknologi Google terus menjadi sorotan dunia. Proses persidangan yang kompleks ini diprediksi akan berlarut-larut dalam beberapa bulan ke depan, menciptakan ketegangan yang mengguncang industri teknologi global.

Pada pekan lalu, Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) mengguncang publik dengan pengakuan bahwa Apple membayar sekitar US$ 10 miliar per tahun kepada berbagai pemangku kepentingan, termasuk perusahaan nirkabel seperti Verizon-AT&T, serta pembuat browser seperti Mozilla. Tujuannya? Mempertahankan dominasi pangsa pasar mesin pencari Google, yang hampir mencapai 90%.

Pekan ini, fokus persidangan beralih kepada Verizon, perusahaan telekomunikasi yang akan memberikan kesaksian krusial. Perwakilan Verizon akan dihadapkan pada serangkaian pertanyaan tajam yang menyoal perjanjian bisnis dengan Google.

Saksi pertama yang dipanggil adalah Brian Higgings, yang menjabat sebagai Senior Vice President of Device and Consumer Product Marketing di Verizon.

Baca Juga : Tips Penting untuk Pertahankan Akun Gmail Anda dari Penghapusan oleh Google

Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, seorang eksekutif Google bernama James Kolotorous juga telah memberikan kesaksian. Dia adalah sosok yang bertanggung jawab atas negosiasi dan perjanjian Google dengan produsen perangkat dan penyedia jaringan telekomunikasi.

Dalam persidangan tersebut, terungkap bahwa Google diduga memaksa produsen HP Android seperti Samsung dan Motorola untuk menjadikan Google sebagai mesin pencari default di perangkat mereka. Selain itu, aplikasi-aplikasi Google juga menjadi bawaan (pre-installed) di perangkat Android tersebut.

John Schmidtlein, seorang eksekutif Google lainnya yang memberikan kesaksian, berpendapat bahwa tujuan Google dalam berbagai kesepakatan ini adalah untuk memastikan produk-produk mereka bisa bersaing dengan Apple.

Meskipun terjadi serangkaian kesaksian ini, Google terus bersikeras bahwa mereka tidak terlibat dalam praktik monopoli. Perusahaan teknologi ini mempertahankan argumen bahwa popularitas layanan mereka adalah hasil dari kualitas produk yang mereka tawarkan.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News