Perusahaan Singapura Tertarik Bangun Pabrik Pupuk Organik Senilai Rp45 Miliar di KBB

investor singapura kbb
Penandatanganan nota kesepahaman antara BUMD PT PMgS Bandung Barat dengan perusahaan asal Singapura yang akan berinvestasi mendirikan pabrik pembuatan pupuk organik di KBB, Kamis 1 Februari 2024. (Adi Haryanto/HALOJABAR.COM)

HALOJABAR.COM – Investor asal Singapura tertarik untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Bandung Barat (KBB), dengan membangun pabrik pupuk organik dengan bahan baku untuk proses produksinya dari kotoran hewan (kohe).

Selain bisa mengurangi permasalahan pencemaran lingkungan akibat kohe seperti sapi dan unggas, teknologi yang akan diterapkan nantinya merupakan teknologi terbarukan ramah lingkungan yang dapat menyerap karbon.

Perusahaan asal Singapura, Bio Ark Global PTE, LTD, siap menanamkan investasi awal sekitar Rp45 miliar lebih untuk membangun pabrik pupuk organik di Desa Mandalasari, Kecamatan Cikalongwetan, KBB, dengan target tahun ini bisa berproduksi.

CEO Bio Ark Global PTE, LTD, Matthew Edward Loh menyebutkan, dengan menerapkan praktik pertanian ini maka dapat mengurangi emisi karbon dari lingkungan secara aktif. Sehingga dapat memitigasi perubahan iklim dan mendorong ketahanan ekosistem pertanian.

BACA JUGA: Capaian Investasi di Kota Bandung Tahun 2023 Tembus Rp8,5 Triliun

“Teknologi yang dipakai untuk memproduksi pupuk organik ini ramah lingkungan. Ini adalah kerja sama pertama di Indonesia, namun sebelumnya negara Cina juga sudah menyatakan ketertarikannya,” ucapnya usai penandatanganan MoU dengan BUMD PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS) Bandung Barat, Kamis 1 Februari 2024.

Dikatakannya, negara Indonesia sangat dekat dengan Singapura, jadi kalau produksinya bagus untuk hasil pertanian, produk pertanian dari Bandung Barat bisa dijual ke Singapura. Sehingga kemitraan dengan PT PMgS ini menandai era baru inovasi bagi industri pertanian di Bandung Barat.

“Kami juga ingin memastikan terpenuhinya permintaan pasokan pangan lokal dan regional. Serta memenuhi kebutuhan pupuk yang terkadang sulit didapatkan petani,” tandasnya.

Direktur BUMD PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS) Bandung Barat, Deden Robby menyebutkan, sebagai tindak lanjut dari penandatanganan MoU akan dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik di lahan 4.000 meter persegi di bulan April atau Mei 2024.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News