Ridwan Kamil Ungkap Penyebab Industri Kulit di Garut Stagnan

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat melakukan kunjungan Satpel Pengembangan Industri Perkulitan di Sukaregang Kabupaten Garut. Foto/Istimewa

“Kalau mau silakan, saya minta daftarnya berapa toko yang mau memproduksi barang yang saya buat desainnya mulai dari dompet, tas wanita, sepatu, jaket yang semuanya berbahan dasar kulit garut,” ujarnya.

Tak hanya itu, Kang Emil yang memiliki pengikut di media sosial hingga sekitar 15 juta orang itu juga siap mempromosikan produk kulit yang dia desain.

“Saya juga siap untuk memasarkan produknya, tapi tentunya produk itu harus sesuai dengan selera pasar. Nanti saya posting, pengikut saya sudah ada 15 juta orang,” kata Kang Emil.

Tidak hanya itu, Pemprov Jabar pun berencana akan membentuk lembaga yang bertugas mengembangkan tren desain produk kerajinan kulit.

“Kalau perajin kompak, setiap tahun akan ada tren berbeda. Tidak berulang terus. Jadi membuat trendsetter,” paparnya.

Masalah ketiga, lanjut Kang Emil, terdapat masalah limbah dalam pasca produksi kerajinan kulit di Garut yang menjadi faktor penyebab pencemaran lingkungan.

Masalah keempat, para pelaku usaha kerajinan kulit di kawasan Sukaregang masih kurang memahami bagaimana memasarkan produknya secara digital. Saat ini, mayoritas mereka masih menjual produknya secara konvensional.

“Saya juga meminta pengusaha memanfaatkan bahan limbah tumbuhan untuk membuat sebagian produknya, seperti limbah kopi dan jamur untuk dijadikan kulit yang kini sedang diminati merk fesyen dunia,” pungkasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disindag) Jabar, M Arifin Soedjayana mengatakan, di Satpel Pengembangan Perkulitan Garut pihaknya memberikan layanan 7 permesinan pendukung.

“2021 layanan permesinan di satuan pelayanan perkulitan ini memberikan pelayanan tertinggi yang mencapai 774 pelayanan,” katanya.

Tingginya layanan ini menurutnya menunjukan besarnya kebutuhan para pelaku usaha kerajinan kulit di Garut menggunakan mesin di Satpel Pengembangan Perkulitan Garut yang berada di bawah Bidang Industri Pangan dan Olahan Kemasan (IPOK) Disindag Jabar itu.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News