Teks Khutbah Jumat 17 November 2023: Membangun Perdamaian Dunia adalah Tugas Semua Manusia

Ilustrasi perdamaian dunia (Pixabay)

Dalam ayat di atas, Allah swt menegaskan kepada kita semua bahwa pembicaraan apa pun tidak memiliki faedah dan manfaat apa-apa, kecuali pembicaraan yang mengandung ajakan untuk bersedekah, melakukan kebaikan dan mengupayakan kedamaian antar manusia.

Perdamaian antar bangsa menjadi sangat penting untuk sama-sama kita upayakan, salah satu alasannya adalah memungkinkan suatu bangsa untuk terus tumbuh dan berkembang. Tanpa perdamaian, maka sulit untuk berkembang dan maju. Perang dan konflik seringkali menghancurkan infrastruktur, merusak ekonomi, dan menyebabkan penderitaan dan kematian yang tidak perlu. Semua itu tidak lain selain karena tidak adanya perdamaian.

Selain itu, perdamaian juga berkontribusi untuk memajukan kesejahteraan individu setiap orang. Dalam situasi damai, orang-orang memiliki kesempatan lebih baik untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan akses layanan kesehatan. Mereka juga dapat hidup tanpa takut akan kekerasan dan peperangan.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Salah satu cara untuk membangun perdamaian dunia adalah dengan cara menciptakan persatuan antar bangsa. Dengan persatuan, maka kerja sama akan terjalin dan tolong-menolong akan tercipta, kedamaian pun akan mewarnai kehidupan setiap bangsa. Dalam Al-Qur’an Allah swt berfirman:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

Artinya: “Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara.” (QS Ali ‘Imran [3]: 103).

Merujuk penjelasan Imam Fakhruddin ar-Razi dalam kitab Tafsir Mafatih al-Ghaib. Ia menjelaskan bahwa habl Allah (agama Allah) dalam ayat di atas memiliki banyak arti. Di antaranya taat pada semua perintah dan menjauhi larangan. Ada juga yang mengartikan dengan bertaubat kepada Allah. Hanya saja, pendapat yang paling kuat dalam mengartikan ayat ini adalah dengan makna spirit persatuan antar sesama.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News