Teks Khutbah Jumat 5 Januari 2024: Fikih Pergantian Tahun dan Pedoman Muhasabah

Pixabay/milaoktasafitri

Inilah pesan utama untuk kita semua. Ayat ini telah menyadarkan kepada kita akan banyaknya tanda-tanda kekuasaan, kebijaksanaan, dan kasih sayang yang Allah berikan kepada kita secara terperinci. Tinggal satu kewajiban kita adalah mensyukurinya. Mari kita evaluasi, sudah berapa banyak karunia (fadhl) yang telah Allah berikan kepada kita selama satu tahun ini. Mari kita data satu per satu, mulai dari karunia yang kita anggap sangat kecil dan biasa, padahal tidak ada karunia Allah yang kecil. Lalu, kita juga harus data karunia apa saja yang kita anggap besar sepanjang tahun ini. Jangan lupa pula mendata, bila perlu kita catat dalam daftar, karunia apa saja yang Allah berikan kepada kita di balik musibah, ujian, cobaan kehidupan kita selama satu tahun ini?

Jangan lupa pula mendata berapa banyak pertolongan Allah yang dapat kita sadari sepanjang tahun ini, yang seringkali tidak bisa kita rasakan karena ketidaksabaran kita. Tentu, kalau kita hitung semuanya, itu tidaklah mungkin. Tetapi, tidak ada larangan dan bukan pula kesalahan kalau kita menghitungnya dengan tujuan supaya kita sadar dan bisa bersyukur atas sekian banyak karunia (fadhl) yang baru kita sadari dan kita rasakan hari ini, setelah setahun berjalan. Itu artinya, tanpa kita cari pun, Allah sudah memberikan karunia-Nya. Lalu, bagaimana jika kita memang benar-benar mencari karunia-Nya?

Maasyiral Muslimin jamaah Jumat rakhimakumullah,

Allah telah memberikan kita petunjuk yang jelas dan lugas, bahwa tujuan adanya pergantian siang dan malam, pergantian bulan dan tahun, adalah supaya kita bisa mencari karunia dari Allah. Lalu, bagaimana kita harus mencarinya? Bukankah kita selama ini memang selalu mencari karunia Allah? Belum tentu.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News