Vaksinasi Anak Usia 6-11 tahun di Kota Bandung Sasar 223.175 Siswa SD dan MI 

Total target sasaran vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kota Bandung mencapai 223.175 siswa SD dan MI. Foto/Pemkot Bandung
HALOJABAR.com, BANDUNG – Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan program percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di kota Bandung mulai digelar.
Vaksinasi anak di Kota Bandung menyasar 223.175 siswa sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI),
“Alhamdulillah Kota Bandung sudah termasuk kota yang diperbolehkan untuk memberikan vaksin kepada anak usia 6-11 tahun karena kita memenuhi kriteria. Dosis satu kita sudah lebih dari 70 persen, kemudian lansianya juga kita sudah di 78 persen,” tutur Yana di sela peninjauan vaksinasi anak usia 6-11 tahun yang digelar Oneject Indonesia selaku sister company PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) di Taman Dewi Sartika, Bandung, Jawa Barat, Kamis (16/12/2021).
Pihaknya menargetkan, vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kota Bandung bakal tuntas dua hingga tiga bulan ke depan. Yana optimistis bahwa pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kota Bandung bakal berjalan baik mengingat target vaksinasi untuk masyarakat umum hampir mencapai 100 persen.
“Kami cukup punya keyakinan karena lokusnya itu di sekolah, lebih memudahkan untuk kita melakukan proses vaksin,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Oneject Indonesia, Jahja Tear Tjahjana selaku penyelenggara vaksinasi mengatakan, pihaknya mendukung penuh pemerintah dalam program vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
“Kami berkomitmen mendukung program vaksinasi pemerintah, termasuk program imunisasi, sehingga hari ini kami berkolaborasi dengan Kemenkes RI melalui Dinkes Kota Bandung menyelenggarakan kegiatan Vaksinasi COVID-19 Bersama Oneject Indonesia,” katanya.
Menurut Jahja, kegiatan vaksinasi sekaligus juga menjadi sosialisasi penggunaan produk terbaru Oneject, yakni smart syringe (auto disable syringe + safety needle) yang merupakan produk  inovasi berteknologi tinggi.
“Jarum suntik smart syringe dalam program vaksinasi ini didistribusikan oleh IRRA,” katanya.
Jahja menjelaskan, Oneject Smart Syringe merupakan perpaduan antara Oneject Auto Disable Syringe dan Oneject Safety Needle, sehingga produk ini akan memberikan keamanan maksimal untuk pasien dan tenaga medis. Produk tersebut kini telah memenuhi tingkat kandungan produk dalam negeri (TKDN) sampai 60 persen dari Kementerian Perindustrian.
“Jadi setelah melakukan proses penyuntikan, piston akan terkunci dan rusak secara otomatis, sehingga menjadikan suntikan tidak dapat digunakan, dan alat suntik akan terlindungi. Dengan demikian, alat suntik yang ini tidak akan melukai tenaga medis,” katanya. (hn)

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News