35 Pelaku UMKM Binaan Baznas KBB Ikuti Kurasi Produk untuk Kuatkan Potensi Usaha

baznas umkm
Sebanyak 35 peserta para pelaku usaha UMKM binaan Baznas KBB, mengikuti kegiatan penguatan potensi usaha pelaku UMKM yang digelar Baznas RI dengan Baznas di wilayah Bandung Raya. (Istimewa)

HALOJABAR.COM – Badan Amil Zakat (Baznas) RI bersama Baznas Kabupaten Bandung Barat (KBB), Baznas Kota Bandung dan Baznas Kabupaten Bandung menggelar kegiatan penguatan potensi usaha pelaku UMKM.

Kegiatan yang diselenggarakan di Aula DMI Jawa Barat untuk pelaku UMKM binaan Baznas tersebut mengambil tema “Kurasi Produk Berkah Ramadhan UMKM se-Bandung Raya”.

Acara yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB itu dihadiri pula perwakilan dari Baznas RI, pimpinan Baznas Kabupaten Bandung, pimpinan Baznas Kota Bandung dan tim dari Baznas KBB, yang diwakili oleh Ahmad, Ridwan, dan Hilmi.

BACA JUGA: Pemkot Bersama Baznas Kota Bandung Serahkan Bantuan untuk Korban Gempa Sumedang

Sedangkan peserta yang terpilih dari UMKM KBB terdiri sebanyak 35 peserta dari para pelaku usaha binaan Baznas KBB, dengan berbagai produk yang bisa bersaing. Di antaranya kuliner, fashion, serta kerajinan tangan.

Wakil Ketua 2 Baznas KBB, Saiful Rachman menyampaikan penguatan potensi difokuskan pada program kurasi. Kegiatan ini dalam rangka melakukan penilaian dalam pengelolaan produk UMKM binaan Baznas sesuai dengan standar tertentu.

“Seperti kaitannya dengan permodalan, legalitas, pemasaran manajemen, kemasan, kualitas produk, dll,” sebut Saiful, Rabu 6 Maret 2024.

BACA JUGA: Dukung Target Zero Stunting, Baznas KBB Beri Bantuan Program Budidaya Ikan

Menurutnya, dengan mengikuti pelatihan peningkatan skill, wawasan dan kurasi ini, pelaku UMKM akan mampu berkembang dan meningkatkan potensi usahanya masing-masing. Tujuannya meningkatkan motivasi pelaku usaha agar menjadi UMKM yang high class dan mampu bertransformasi dari mustahik menjadi muzaki.

Lebih lanjut disampaikannya, kegiatan ini menjadi penting diikuti oleh pelaku UMKM guna membantu UMKM binaan Baznas yang mengalami berbagai persoalan yang seringkali dihadapi. Di antaranya terkait legalitas, kurangnya inovasi pengembangan produk dan kemasan, serta kurangnya melek teknologi digital.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News