HALOJABAR.COM – Bogor menjadi tujuan utama liburan bagi warga Jawa Barat dan DKI Jakarta. Jakarnya yang dekat dengan Ibu Kota, membuat Bogor banyak dikunjungi bagi warga yang membutuhkan wisata alam.
Keanekaragaman kuliner di Bogor menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong yang singgah di Kota Hujan ini. Misalnya, Bogor memiliki makanan khas roti unyil sebagai ikon oleh-olehnya.
Selain roti unyil, ada beberapa kuliner yang menjadi ciri khas Bogor yang diburu para wisatawan. Salah satu tempat di Bogor yang menjual beraneka ragam kuliner adalah Pasar Sukasari.
Yuk, intip ada kuliner apa saja di Pasar Sukasari Bogor yang bisa didapatkan oleh para wisatawan untuk oleh-oleh saat pulang ke kota asalnya.
Berikut rekomendasi kuliner di Pasar Sukasari sebagaimana dirilis oleh AkuratKuliner:
- Asinan Bogor
Salah satu tempat yang paling diburu oleh wisatawan ke Bogor adalah tempat yang menjual asinan. Kalau di Pasar Sukasari ada toko yang bernama Asinan Sedap Kumala Family Product.
Saking terkenalnya, orang-orang rela mengantre untuk hanya membeli asinan ini. Mereka menjual asinan buah dan sayuran seharga Rp29 ribu.
- Toge Goreng
Merupakan makanan khas Bogor yang menggunakan toge yang ditumis, irisan tahu, ketupat atau lontong dan juga mie kuning. Kemudian disiram dengan kuah kental kacang dan juga oncom. Hem!
- Roti Unyil Venus
Tidak afdol rasanya kalau ke Bogor tidak beli dan cicip roti unyil Venus di Pasar Sukasari. Untuk beli di sana kamu harus rela mengantre lagi-lagi. Varian rotinya banyak; ada isi strawberry, cokelat keju, krim keju, sosis, meses, durian, jagung dan masih banyak lagi.
Untuk isi 30 buah per-kotaknya, harganya Rp48 ribu. Sementara untuk isi 20 buah harganya Rp32 ribu, dan untuk isi 60 buah harganya Rp64 ribu.
- Talas dan Pisang
Sepanjang Pasar Sukasari, kamu akan melihat deretan penjual talas dan juga pisang. Harganya pun beragam. Harga talas yang berkuran besar sekitar Rp50 ribu berisi tiga buah. Sementara, untuk pisang raja harganya Rp50 ribu satu sisirnya. Kelihatan agak mahal sih. Kalau ke sana, harus pintar-pintar menawar, ya.***
