Sejak kecil RE Martadinata memiliki cita-cita untuk menjadi seorang pelaut.
Pada 1 September 1944, ia berhenti dari pekerjaan awalnya sebagai guru tetap di Sekolah Tinggi Pelayaran di Jakarta, untuk menjadi Nahkoda Kapal Latih Dai 28 Sakura Maru.
Perannya dalam kemerdekaan Indonesia adalah bertugas untuk membendung tentara Amerika Serikat ke Jawa Barat lewat jalur laut.
RE Martadinata juga menjadi salah seorang tokoh yang dapat menyelesaikan konflik di tubuh Angkatan laut Republik Indonesia (ALRI) ketika munculnya dua pimpinan.
4. Otto Iskandar Dinata
Pahlawan nasional yang dijuluki Si Jalak Harupat ini, lahir di Bojongsoang pada 31 Maret 1897.
Beliau pernah menjabat sebagai Wakil ketua Budi Utomo cabang Bandung pada periode 1921-1924. Kemudian pada tahun 1924, ia menjabat menjadi Wakil Ketua Budi Utomo cabang pekalongan.
Otto Iskandardinata memiliki andil dalam perumusan kemerdekaan Indonesia. Ia bergabung menjadi anggota BPUPKI dan PPKI.
Beliau juga sempat menjabat sebagai Menteri Negara pada Kabinet Kerja I.
Berkat jasanya, Otto Iskandardinata diangkat sebagai pahlawan nasional berdasarkan Surat keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 088/TK/Tahun 1973, pada tanggal 6 November 1973.
5. Dewi Sartika
Raden Dewi Sartika merupakan salah satu pahlawan wanita yang berasal dari Jawa Barat.
Ia lahir di Cicalengka, 4 Desember 1884. Sejak kecil ia memiliki ketertarikan di bidang pendidikan.
Dia pun dikenal seperti RA Kartini karena perannya dalam memperjuangkan emansipasi dan pendidikan wanita di sekitarnya.
Dewi Sartika sempat bereskolah di Eurpeesche Lagere School. Sekolah tersebut merupakan sekola yang ditujukan untuk anak para bangsawan.
Namun ia hanya mengenyam pendidikan hingga kelas 3 karena sang ayah diasingkan ke Ternate dan dia ikut dengan pamannya.
