HALOJABAR.COM – Autisme, atau Autism Spectrum Disorder (ASD), merupakan sebuah gangguan perkembangan saraf yang menyebabkan otak bekerja dengan cara yang berbeda dari orang lain.
Gangguan ini sering membuat individu dengan autisme mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Meskipun kebanyakan kasus autisme teridentifikasi pada anak-anak, gangguan ini tidak mengenal batas usia. Tanda-tanda autisme dapat muncul sejak dini, tetapi seringkali tidak terdeteksi hingga dewasa.
Salah satu tanda yang umum dari autisme adalah ketertarikan yang kuat pada rutinitas. Individu dengan autisme cenderung sangat bergantung pada rutinitas dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA: Mengenal Meditasi Transendental dan Manfaatnya untuk Kesehatan Jiwa
Perubahan dalam rutinitas mereka dapat menyebabkan tekanan emosional dan kecemasan yang signifikan. Selain itu, masalah sensorik juga sering kali terkait dengan autisme.
Sensitivitas yang tinggi atau rendah terhadap suara, cahaya, sentuhan, dan rasa dapat menjadi ciri khas individu dengan autisme.
Kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru juga sering dihadapi oleh individu dengan autisme. Beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan interaksi sosial menjadi tantangan yang nyata bagi mereka.
Hal ini disebabkan oleh kesulitan dalam membaca bahasa tubuh orang lain dan memberikan respons yang sesuai dalam situasi sosial.
Meskipun tanda-tanda tersebut umumnya terkait dengan autisme, penting untuk diingat bahwa setiap individu dapat menunjukkan gejala yang berbeda-beda.
BACA JUGA: Kenali Gangguan Mental Paranoid dan Cara Penanganannya
Self-diagnosis tidaklah cukup untuk menentukan apakah seseorang memiliki autisme. Tes yang dilakukan oleh profesional medis di rumah sakit diperlukan untuk diagnosis yang akurat.
Jadi, jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami kesulitan yang disebutkan di atas, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis kesehatan untuk evaluasi yang tepat.
