5 Tips Memulai Bisnis Usaha Rental Alat Ourdoor dan Pendakian

Ilustrasi jalur pendakian. (Foto: Unsplash)

Mengapa demikian? Sebab bisa saja jadi kebutuhan antara satu penyewa dengan penyewa lain ini berbeda-beda. Anda tidak harus mematok waktu sewa per-hari dengan tarif flat.

Tapi Anda bisa menghadirkan paket waktu sewa lebih lama dan tentunya dengan tarif sewa yang mengikuti paket tersebut.

Dengan adanya tarif dan waktu sewa dalam paket ini akan membuat penyewa Anda lebih suka. Sebab mereka bisa lebih leluasa dalam menentukan waktu pendakian.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Action Camera Terbaik untuk Menemani Kegiatan Outdoor

3. Rekam Identitas Penyewa dengan Benar

Berikutnya, tips jalankan bisnis rental alat kamping dan pendakian adalah dengan merekam identitas penyewa dengan benar.

Seperti dinyatakan sebelumnya bahwa harga alat-alat kamping dan pendakian ini terbilang mahal. Dari sini maka bukan tidak mungkin bisa saja terjadi kasus penipuan dan pencurian berkedok sewa.

Maka dari itu untuk menghindari kerugian akibat oknum penyewa yang nakal, Anda harus melakukan perekaman identitas yang benar.

Jangan hanya meminta KTP, tapi kalau bisa cobalah untuk meminta identitas lain yang bisa disimpan. Minta penyewa untuk mengisi data dan juga menandatangani perjanjian sewa menyewa ini.

Biasanya beberapa tempat sewa juga meminta penyewa untuk diambil foto ketika berada ditempat penyewaan. Semua ini perlu Anda jelaskan pada penyewa semata-mata untuk keamanan dan kenyamanan bersama.

Jangan ragu untuk menetapkan peraturan ini dan pastikan Anda menolak menyewakan bila ada penyewa yang tidak mau memenuhi aturan yang tadi.

Baca Juga: Wajib Punya Nih! Ini 5 Merk Sepatu Gunung Terbaik 2023

4. Berikan Pelayanan Terbaik pada Penyewa

Seperti bisnis-bisnis lainnya, Anda juga perlu mengutamakan kepuasan konsumen dalam hal ini penyewa. Karena Anda menjalankan bisnis di bidang jasa, maka pelayanan terbaik akan menjadi komponen utama untuk bisa mencapai kepuasan konsumen.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News