8 Adab Ketika Makan dan Minum dalam Islam, yuk Jadikan Kebiasaan Baik

8 Adab Ketika Makan dan Minum dalam Islam, yuk Jadikan Kebiasaan Baik
Ilustrasi Adab makan dan minum-Pixabay

“Jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya” (HR. Muslim no. 2020).

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan: “makan dan minum dengan tangan kiri ketika ada udzur hukumnya tidak mengapa, adapun jika tanpa udzur maka haram. Karena Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam melarangnya, beliau bersabda:

إن الشيطان يأكل بشماله ويشرب بشماله

Artinya : “sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya”.

4. Segera makan ketika dihidangkan

Segeralah makan yang telah dihidangkan. Meskipun sudah terdengar adzan, ada baiknya mendahulukan makan. Tunaikanlah sholat setelah makan.

Rasulullah SAW bersabda, “Jika makan malam sudah disajikan dan Iqamah shalat dikumandangkan, maka dahulukanlah makan malam.” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai.” (Muttafaqun ‘alaih).

Hal tersebut bermaksud agar kita dapat beribadah dengan tenang dan fokus. Tidak memikirkan makanan karena perut kosong.

5. Tidak menggunakan emas dan perak

Umat muslim dilarang untuk menggunakan perlatan makan yang terbuat dari emas dan perak.

Rasulullah saw bersabda, “Orang yang minum pada bejana perak sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam perutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW juga bersabda :

لاَ تَشْرَبُوْا فِيْ آنِيَةِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ، وَلاَ تَأْكُلُوْا فِيْ صِحَافِهِمَا، فَإِنَّهَا لَهُمْ فِي الدُّنْيَا، وَلَكُمْ فِي الآخِرَةِ

Artinya : “Janganlah kamu minum dengan gelas (yang terbuat) dari emas dan perak, dan jangan pula kamu makan pada piring yang terbuat dari emas dan perak, karena sesungguhnya yang seperti itu adalah untuk mereka (orang kafir) di dunia, dan buat kamu di akhirat” [Muttafaq ‘alaihi].

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News