“Faktanya, beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Jeremia Halim et al (2020) menunjukkan bahwa penggunaan
MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga (⅓) dari kandungan natrium pada garam dapur biasa,” lanjutnya.
Pada sesi berikutnya, Horeka Dept Ajinomoto juga membagikan tips-tips dalam mengkreasikan menu makanan yang tetap menerapkan Bijak Garam, pedoman gizi seimbang, dan pastinya lezat.
Tips dan materi tersebut disajikan dalam informasi Product Knowledge Horeka dan tes rasa menu Tori no Suimono (Sup Ayam khas Jepang) yang dipresentasikan oleh Ryo.
Ia memaparkan, dalam penyajian tes rasa untuk menu Tori no Suimono yang simpel, namun tetap menambahkan sumber protein dari ayam, dan sumber serat juga tersedia dari sayuran seperti brokoli dan wortel.
Menu tes rasa tersebut menggunakan bumbu dari AJI-NO-MOTO PLUS yang dapat meningkatkan level gurih dan harmonisasi yang lebih melezatkan, dibanding MSG biasa.
“Pada akhirnya, ini mampu mengurangi 30% penggunaan garam dapur sebanding dengan penurunan natrium dalam masakan sebesar 12%. Dengan level yang lebih gurih, penggunaannya bisa lebih sedikit, yakni (¼) dari MSG biasa sehingga dapat lebih
menghemat biaya produksi,” ungkap Ryo Nakamura.
Selanjutnya, pada acara hari itu, Ajinomoto juga memberikan produk-produk Horeka seperti AJI-NO-MOTO® PLUS, Chicken Extract Powder, dan SAORI Saus Tiram, untuk dipakai dalam kegiatan praktikum mahasiswa/i di Prodi Manajemen Tata Boga
Poltekpar NHI Bandung selama 6 bulan.
Ini, merupakan salah satu bentuk support Ajinomoto terhadap dunia Pendidikan Kuliner di Indonesia, dan juga untuk memperkenalkan benefit produk-produk Ajinomoto.
Ajinomoto juga menghadirkan guest lecture Chef Adhi Setiawan, Sous Chef dari salah satu hotel bintang 5 di Bandung, yang merupakan alumni Poltekpar NHI Bandung Angkatan 2011.
