HALOJABAR.COM – Polusi udara di perkotaan semakin tinggi dan dampaknya pada kesehatan semakin mengkhawatirkan. Sebagai contoh Kota DKI Jakarta, sepekan pertama September indeks kualitas udaranya berada dalam posisi 153-163 alias Tidak Sehat, berdasarkan data IQAir.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara adalah kontaminasi lingkungan di dalam maupun di luar ruangan yang bersumber sisa pembakaran rumah tangga, kendaraan bermotor, fasilitas industri dan kebakaran hutan. Polutan yang berbahaya bagi kesehatan meliputi materi partikulat, karbon monoksida, ozon, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida.
WHO menyarankan bagi masyarakat yang tinggal di kawasan dengan tingkat polusi udara yang sangat tinggi, untuk menggunakan masker dan air purifier. Untuk mengatasi masalah polusi udara itu sendiri, pemerintah telah menganjurkan masyarakat beralih dari transportasi pribadi ke transportasi umum seperti bus, KRL, MRT, LRT, dan sebagainya, sebagai salah satu solusi.
Samsung peduli dengan kesehatan dan kenyamanan konsumen, menghadirkan sejumlah air purifier inovatif sebagai real life solution bagi konsumen di Indonesia. Sebab, hubungan antara mitigasi polusi udara dengan air purifier sangat kuat. Dari studi yang pernah dilakukan universitas ternama di AS , yang didukung oleh Samsung, menunjukkan bahwa air purifier terbukti efektif dalam mengurangi konsentrasi tingkat partikulat (PM) di dalam ruangan.
“Di tengah situasi tingginya polusi udara di perkotaan saat ini, Samsung menghadirkan solusi air purifier canggih yang memiliki sensor untuk mendeteksi polutan dan menampilkan kondisi udara secara real time, mampu menyaring 99,97% debu halus berukuran 0.3㎛ dan bakteri, serta bisa disesuaikan dengan smartphone melalui aplikasi SmartThings. Benar-benar real life solution yang dibutuhkan oleh konsumen untuk menghadirkan udara lebih bersih dan meningkatkan kualitas hidup mereka,” kata Purnomo Mokale, Head of Home Appliances Product Marketing, Samsung Electronics Indonesia.
