Dua Kiat Membeli Rumah Masa Kini bagi yang Memiliki Penghasilan Terbatas

ilustrasi rumah/Pexels/PIXABAY

HALOJABAR.COM – Memiliki penghasilan terbatas bukanlah hambatan bagi seseorang memiliki hunian yang nyaman.

Memiliki rumah menjadi impian banyak orang meskipun hanya berprofesi sebagai pegawai biasa atau memiliki penghasilan pas-pasan.

Oleh karena itu, perlu strategi khusus bagi kita jika ingin memiliki rumah dengan penghasilan yang pas-pasan.

Head of Corporate of Communications Pluang Kartika Dewi mengatakan masyarakat perlu strategi yang tepat agar mampu membeli properti terutama rumah yang diinginkan pada masa kini, dua di antaranya yakni giat menabung dan berinvestasi.

Menurut dia, seperti disiarkan keterangan tertulis, strategi investasi yang tepat akan lebih mudah untuk membuka peluang masyarakat pada impian mereka, terlepas dari profesi, asal-usul, ataupun kemampuan berinvestasi.

Selain itu, diperlukan platform investasi yang transparan dan berizin agar masyarakat dapat merasa aman dan nyaman dalam bertransaksi.

“Kami percaya bahwa investasi dapat membantu individu untuk melangkah lebih dekat pada kemerdekaan finansial mereka. Jadi untuk teman-teman yang berencana untuk membeli rumah, jangan khawatir, terus belajar untuk membangun portofolio investasi impianmu dan jangan lupa menabung!” kata Kartika dikutip dari Antara News, Rabu 24 Mei 2023.

Kartika mengingatkan, banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memiliki properti, salah satunya kondisi finansial. Setiap individu, sambung dia harus bisa mengukur kemampuan keuangan masing-masing ketika berencana membeli properti.

Selain itu, orang-orang juga disarankan memiliki pandangan yang realistis dalam memutuskan pilihan properti dengan menyesuaikan kondisi ekonomi dan finansial yang dimiliki.

Kendati rumah termasuk kebutuhan papan yang merupakan satu dari tiga kebutuhan primer manusia, selain sandang dan pangan, namun perjalanan untuk mendapatkannya tidak selalu semudah membalikkan telapak tangan.

Kondisi pandemi COVID-19 ikut berdampak pada penurunan daya beli masyarakat. Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), penjualan properti residensial primer menurun sebanyak 15,19 persen secara tahunan atau year on year (YoY) pada kuartal tiga tahun 2021.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News