HALOJABAR.COM – Salah satu komponen penting dalam sistem kelistrikan sepeda motor adalah kiprok, yang juga dikenal sebagai regulator. Meskipun ukurannya kecil, kiprok memiliki dampak besar terhadap masa pakai aki sepeda motor.
Menurut informasi resmi dari Suzuki, kiprok memiliki fungsi penting dalam menstabilkan arus dan tegangan yang mengalir, kemudian dialirkan ke aki.
Selain itu, kiprok juga bertugas mengubah arah arus dari AC (arus bolak-balik) menjadi DC (arus searah), karena arus yang masuk ke aki harus berupa arus searah.
BACA JUGA: Ini 9 Ciri Van Belt Motor Rusak dan Harus Diganti
1. Mencegah Overcharge
Salah satu fungsi utama kiprok adalah menjaga agar arus yang masuk ke aki tidak terlalu besar. Jika arus terlalu tinggi, bisa menyebabkan kondisi overcharge pada aki.
Sebaliknya, jika arus terlalu rendah, aki bisa menjadi lemah. Oleh karena itu, tegangan dan arus yang masuk ke aki harus seimbang.
2. Ciri-ciri Kiprok Rusak
Beberapa ciri kerusakan kiprok yang perlu diperhatikan adalah aki menjadi lemah dengan tegangan di bawah 12 volt, lampu kendaraan menjadi redup, dan lampu sering kali mati.
Bahkan, dalam kasus yang lebih parah, sepeda motor dapat mati tiba-tiba karena seluruh komponen kelistrikan tidak berfungsi, karena kiprok tidak memberikan pasokan arus ke aki sama sekali.
BACA JUGA: Jangan Diabaikan! Ini yang Akan Terjadi Jika Injektor pada Motor Rusak
3. Mengecek Fungsi Kiprok
Untuk memastikan kondisi kiprok, penting untuk memeriksa seluruh sistem kelistrikan motor jika muncul gejala-gejala tersebut. Salah satu cara untuk mengecek apakah kiprok masih berfungsi adalah dengan menggunakan voltmeter untuk mengukur tegangan pada aki.
Saat mesin mati, tegangan aki yang normal biasanya berkisar antara 12,4V hingga 12,6V. Kemudian, saat mesin dinyalakan dan rpm mesin dinaikkan perlahan, tegangan aki yang baik akan bertambah secara bertahap.***
