HALOJABAR.COM – Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PKS, Ledia Hanifa menilai penting untuk melakukan training pengamanan sepak bola. Hal tersebut dia sampaikan, menyusul rencana Indonesia yang bakal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.
Diketahui, Piala Dunia U-17 2023 akan digelar di empat stadion pada 10 November-2 Desember 2023. Keempat stadion itu, yakni Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara; Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Kabupaten Bandung; Stadion Manahan, Solo; dan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.
“Terkait pengamanan, pengamanan sepak bola itu harus di-training secara khusus,” kata Ledia di Bandung, Rabu (25/10/2023).
Baca Juga: Ledia Hanifa Sampaikan Alasan PKS Tegas Tolak Wacana Percepatan Pilkada 2024
Menurut pengalamannya, pengamanan sepak bola yang ada di luar negeri itu berlapis seperti di Turki.
Menurutnya, ada polisi antihuru-hara yang akan mengatasinya dengan ketat. Selain itu, ad pula polisi khusus yang mengawasi olahraga, hingga komunitas sosial.
Polisi khusus tersebut, kata Ledia, nantinya akan mengamankan jalannya pertandingan. Selama pertandingan berjalan, mereka duduk di kursi menghadap penonton.
“Sehingga mereka udah diatur sedemikian rupa, mereka duduk itu dikasih kursi, pakaiannya sipil, tapi menghadap penonton dan tidak ada yang menengok ke belakang, dan tidak ada yang maen HP, jadi disiplin,” bebernya.
Menurut Ledia, training petugas keamanan sepak bola di Indonesia harus dibedakan dengan training petugas keamanan demo dan kerusuhan. Dengan adanya training khusus, harapannya bisa mengantisipasi seperti peristiwa di Kanjuruhan.
“Ini masalah training para petugas keamanan kita itu gak sama dengan kalau ada demo, kerusuhan kan beda, jangan sampai terjadi peristiwa di Kanjuruhan lagi,” tambahnya.
Ledia pun berharap, ajang Piala Dunia U-17 menjadi momentum untuk melihat pertandingan yang baik.
