BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas yang Terjadi di Indonesia

Ilustrasi cuaca panas (Geralt/Pixabay)

HALOJABAR.COM- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) ungkap penyebab cuaca panas yang melanda beberapa wilayah di Indonesia.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan jika cuaca panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini bukan disebabkan oleh gelombang panas atau heatwave.

“Memang betul, saat ini gelombang panas sedang melanda berbagai negara Asia, seperti Thailand dengan suhu maksimum mencapai 52°C. Kamboja, dengan suhu udara mencapai level tertinggi dalam 170 tahun terakhir, yaitu 43°C pada minggu ini,” ujar Dwikorita dalam keterangan resmi BMKG, Senin 6 Mei 2024.

Baca Juga: Cuaca Panas Ekstrem, 30 Orang Meninggal Dunia di Thailand

“Namun, khusus di Indonesia yang terjadi bukanlah gelombang panas, melainkan suhu panas seperti pada umumnya,” ungkap Dwikorita.

Dwikorita menjelaskan jika kondisi ini dipengaruhi karena peralihan dari musim hujan ke kemarau. Ia menambahkan jika dalam peralihan musim ini menyebabkan berkurangnya pembentukan awan dan berkurangnya curah hujan.

“Periode peralihan ini umumnya dicirikan dengan kondisi pagi hari yang cerah, siang hari yang terik dengan pertumbuhan awan yang pesat diiringi peningkatan suhu udara, kemudian terjadi hujan pada siang menjelang sore hari atau sore menjelang malam hari,” jelasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi, Ardhasena Sopaheluwakan menyebut jika suhu udara maksimum dalam sepekan terakhir terjadi di Palu, pada 23 April 2024 lalu. Pada tanggal tersebut, suhu di Palu mencapai 37,8°C.

“Suhu udara maksimum di atas 36,5°C juga tercatat di beberapa wilayah lain, yaitu pada tanggal 21 April di Medan, Sumatera utara yang mencapai 37,0°C, dan di Saumlaki, Maluku mencapai suhu maksimum sebesar 37.8°C, serta pada tanggal 23 April di Palu, Sulawesi Tengah mencapai 36,8°C,” terang Ardhasena.

Selain itu, Ardhasena menuturkan jika sebagian wilayah Indonesia akan telah memasuki musim kemarau pada awal bulan Mei 2024. Diantaranya adalah Aceh, sebagian Sumatera Utara, Riau bagian utara, sekitar Pangandaran Jawa Barat, sebagian Sulawesi Tengah dan sebagian Maluku Utara.

“Pada periode hingga satu bulan ke depan, terdapat beberapa wilayah yang akan memasuki musim kemarau seperti sebagian Nusa Tenggara, sebagian pulauJawa, sebagian pulau Sumatera, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Maluku, serta Papua bagian timur dan selatan,” ungkapnya.

Gelombang Panas Landa Asia

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Fachri Radjab mengatakan bahwa sejumlah negara di benua Asia sedang dilanda gelombang panas.

Suhu maksimum dari gelombang panas ini terjadi di beberapa bagian utara dan tengah Vietnam, dengan angka mencapai 44°C.

Baca Juga: Waspada! BMKG Sebut Cuaca Panas Tahun Ini Bakal Lebih Menyengat

Selain itu, gelombang panas juga melanda Filipina belakangan ini. Bahkan pihak pemerintah Filipina meliburkan sekolah-sekolah akibat gelombang panas yang melanda negaranya.

Fachri menjelaskan jika gelombang panas ini terjadi karena dipengaruhi oleh tiga faktor. Diantaranya adalah gerak semu matahari, anomali iklim El Nino dan pemanasan global.

“Mudah-mudahan situasi tersebut tidak terjadi di Indonesia,” harap Fachri.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News