Keren, Jawa Barat Kini Miliki Aplikasi Health Heroes Nutrihunt, Begini Fungsinya

Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja meluncurkan aplikasi Health Heroes Nutrihunt Se-Jawa Barat di Plaza Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (21/7/2023).(Foto: Biro Adpim Jabar)
Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja meluncurkan aplikasi Health Heroes Nutrihunt Se-Jawa Barat di Plaza Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (21/7/2023).(Foto: Biro Adpim Jabar)

HALOJABAR.COM-Menjawab tantangan zaman di era digital, Jawa Barat kini memiliki aplikasi baru bernama Health Heroes Nutrihunt.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja meluncurkan aplikasi Health Heroes Nutrihunt Se-Jawa Barat di Plaza Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat 21 Juli 2023.

Aplikasi Health Heroes Nutrihunt kolaborasi Pemdaprov Jabar merupakan hasil kolaborasi dengan Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia serta didukung Kementerian Kesehatan.

Sekda berharap, dengan adanya aplikasi ini masyarakat bisa menjadi lebih bijak dalam mengonsumsi asupan makanan, khususnya bagi generasi muda yang saat ini sedang dalam masa pertumbuhan. Mereka membutuhkan asupan gizi yang baik.

“Informasi-informasi seperti ini sangat terukur. Ketika kita akan mengonsumsi dan memilih jenis makanan, maka kita akan tahu persis kalau ternyata salah satu produk yang selama ini saya konsumsi itu enggak ada gizinya,” ungkap Setiawan.

“Adik-adik semua harus menginformasikan pada orangtuanya bahwa berdasarkan aplikasi ini ternyata (ada jenis makanan) enggak ada nilai positif untuk gizi kita,” lanjutnya.

Dalam acara peluncuran tersebut hadir pula Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil, Ketua Tim Kerja Standar Kecukupan Gizi dan Mutu Pelayanan Gizi Direktorat Gizi Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan Mahnud Fauzi.

Selain itu juga hadir Country Director Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia Agnes Mallipu dan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jabar Eva Fandora.

Menurut Setiawan, aplikasi ini sangat penting dan harus mudah digunakan bagi seluruh kalangan masyarakat.

Ia menuturkan, saat ini Indonesia mengalami dua fenomena, yaitu over weight dan under weight .

Terkait under weight dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) kurang lebih meningkat 0,1 persen dari tahun 2021 ke 2022. Lalu sebaliknya, yang over weight menurun 0,3 persen.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News