HALOJABAR.COM- Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung Barat atau KBB, mencatat hingga Maret 2024 telah terjadi sebanyak 22 kejadian kebakaran di KBB.
Insiden kebakaran tersebut didominasi oleh kebakaran yang menimpa rumah tinggal yang mencapai 11 kejadian. Selain itu ada juga kebakaran tempat usaha, kendaraan, alang-alang dan kebarakan lainnya.
“Yang paling dominan adalah kebarakan rumah tinggal, dari 22 kejadian setengahnya adalah menimpa rumah tinggal,” kata Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan, KBB, Siti Aminah Anshoriah, Selasa 2 Maret 2024.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik Gudang Pabrik di KBB Terbakar, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta
Dia merinci, kebarakan rumah tinggal terjadi di bulan Januari sebanyak 2 kejadian, kemudian di Februari mengalami kenaikan dengan jumlah 6 kejadian. Sementara di bulan Maret kejadiannya turun kembali menjadi 3 kasus.
Selain itu, berdasarkan data yang tercatat di Dinas Damkar dan Penyelamatan, KBB, selama tiga bulan terakhir ada 3 tempat usaha yang kebakaran, 5 unit kendaraan, alang-alang 2 kejadian, dan lainnya 1 kejadian.
Disinggung soal penyebab kebakaran, Siti mengungkapkan, korsleting listrik menjadi penyebab utama kebakaran. Penyebab korsleting ini terjadi karena arus listrik terputus. Terjadi tabrakan antara arus listrik positif dengan arus listrik negatif yang menyebabkan korsleting listrik.
“Selain itu kebakaran dari kompor juga ada, lebih disebabkan karena kelalaian masyarakat yang lupa mematikan kompor,” tuturnya.
Baca Juga: Suzuki Futura Terbakar di SPBU Cikamuning KBB, Satu Orang Terluka
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat terutama pada bulan puasa untuk tetap waspada terhadap bahaya kebakaran. Mengingat aktivitas memasak beralih ke malam untuk persiapan sahur.
“Saya mengimbau ke masyarakat agar lebih berhati-hati setelah selesai memasak jangan lupa mematikan kompor, dan selalu mengecek kelistrikan, seperti mencabut kabel televisi dan peralatan elektronik lainnya,” pungkasnya.***
