“Pada akhir tahun 2019 proyek kereta cepat ini dimulai dari masalah klasik seperti mengenai pembebasan lahan yang sulit, koordinasi yang belum baik sampai kesulitan pendanaan akibat COVID-19 tapi Pak Presiden terus memberikan semangat kepada kami untuk menyelesaikan kereta api ini,” beber Luhut.
Menko Marves juga berharap, keberadaan Whoosh di kemudian hari akan terusn berjalan dan berlanjut hingga berganti generasi.
“Semoga pencapaian pada sektor transportasi yang sudah kami raih hingga hari ini dapat terus dilanjutkan hingga generasi yang akan datang,” pungkasnya.***