Menelusuri Kisah Nabi Sulaiman dan Negeri Saba’ yang Dikuasai Ratu Balqis

Menelusuri Kisah Nabi Sulaiman dan Negeri Saba' yang Dikuasai Ratu Balqis
Ilustrasi - Menelusuri Kisah Nabi Sulaiman dan Negeri Saba' yang Dikuasai Ratu Balqis. (Foto: Pixabay)

وَحُشِرَ لِسُلَيْمٰنَ جُنُوْدُهٗ مِنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوْزَعُوْنَ

“Dan untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka berbaris dengan tertib.”

Suatu hari Nabi Sulaiman dan para tentaranya melakukan perjalanan hingga sampai di lembah yang terdapat banyak semut kecil. Tak ada satupun dari pasukan Nabi Sulaiman yang menyadari kumpulan para semut itu kecuali Nabi Sulaiman.

“Wahai semut-semut, masuklah kalian masuk ke sarang agar kalian tidak terinjak oleh Nabi Sulaiman, ayo cepat lari,” kata Ratu semut kepada semut-semut lainnya.

Nabi Sulaiman yang memiliki karunia dapat mengerti ucapan para hewan, lantas tersenyum mendengar seruan Ratu semut kepada para semut-semut lainnya. Beliau lantas menghentikan langkah dan menunggu kawanan semut itu untuk menyingkir dan masuk ke dalam sarangnya.

Kemudian, sebelum mulai melanjutkan perjalanan, Nabi Sulaiman mengecek satu persatu pasukan tentaranya. Namun ketika sampai di kawanan burung, Nabi Sulaiman merasa ada yang kurang. Ternyata burung hud-hud tidak ada di dalam rombongan. Namun tak beberapa lama kemudian, burung hud-hud datang.

Nabi Sulaiman kemudian menanyakan kemana burung hud-hud pergi. Burung hud-hud langsung meminta maaf kepada Nabi Sulaiman. Burung hud-hud kemudian mengatakan bahwa ia ingin menyampaikan kabar terlebih dahulu sebelum Nabi Sulaiman menghukumnya.

Nabi Sulaiman pun mencoba mendengarkan kabar yang hendak disampaikan oleh burung hud-hud. Burung hud-hud menyebut bahwa tadinya tertinggal rombongan. Burung hud-hud berputar-putar mencari jalan yang tepat hingga tanpa sengaja ia sampai di negeri Saba.

Di negeri itu dipimpin oleh seorang Ratu. Namun sayangnya, Ratu tersebut beserta para penduduknya menyembah matahari, bukan kepada pemilik segala zat yakni Allah SWT.

Nabi Sulaiman bertanya lagi, apakah burung hud-hud hanya berbohong demi tidak mendapat hukuman. Lantas burung hud-hud menyebut bahwa dirinya tidak akan mungkin berani berbohong kepada Nabi Sulaiman.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News