Gas LPG bersubsidi itu hanya boleh dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga dan usaha mikro. Kriterianya, rumah tangga miskin dengan penghasilan di bawah Rp1,5 juta serta pelaku Usaha Kecil dan Mikro (UKM) yang memiliki omset Rp50 juta dalam sebulan.
“Masyarakat mampu harus memakai gas non subsidi, sebab peruntukannya sudah jelas, gas 3 kg hanya untuk yang kurang mampu,” pungkasnya.***