HALOJABAR.COM– Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) daerah Provinsi Jawa Barat, berharap lonjakan kasus Covid-19 pada momen perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) tak mempengaruhi tingkat hunian hotel atau okupansi hotel.
Sebelumnya diketahui Covid-19 kembali merebak di tanah air beberapa pekan ini. Melihat data terbaru dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes), sekitar 453 kasus harian dan 2.761 kasus aktif Covid-19 ditemukan.
Adapun demikian, Ketua PHRI Jabar, Herman Muchtar mengatakan, meskipun kabar peningkatan Covid-19 sudah merebak, tak mempengaruhi terhadap okupansi hotel. Terlebih pada momen libur panjang akhir tahun ini.
“Gak ada pengaruh,” kata Herman saat dikonfirmasi, Rabu, 27 Desember 2023.
Lebih lanjut ia berharap, peningkatan kasus baru Covid-19 jangan sampai mengganggu terhadap aktivitas masyarakat untuk berlibur. Karena hal ini akan mempengaruhi terhadap stabilitas ekonomi perhotelan. Pasalnya, kata Herman, para pengusaha perhotelan baru saja membangun kembali bisnisnya setelah mati suri selama dua tahun, usai dihantam Covid-19 berjilid-jilid sejak tahun 2020.
“Jangan sampai, kita sudah terpuruk mau bangun lagi susah, banyak hotel gak bisa bangun lagi dampak Covid-19,” jelas dia.
BACA JUGA: Okupansi Hotel di Lembang Diprediksi Naik 15 Persen Saat Libur Natal dan Tahun Baru
Herman melanjutkan, tak sedikit pengusaha hotel yang sampai gulung tikar hingga menjual hotelnya dengan sangat murah. Setelah masuk ketahap “kebiasaan baru” pada tahun lalu, menurutnya ini menjadi momentum kebangkitan perhotelan.
“Coba aja lihat hotel yang tutup banyak, yang mau dijual murah juga banyak karena Covid-19,” jelas Herman.
Herman menyebut, pihaknya menargetkan jumlah okupansi hotel pada perayaan Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 bisa meningkat hingga 80 sampai 85 persen.
