HALOJABAR.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sudah mengeluarkan status siaga darurat bencana. Status ini mengingat sudah ada beberapa bencana alam yang terjadi memasuki musim penghujan.
Status siaga darurat bencana ini disampaikan langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin usai memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, pada Senin, 4 Desember 2023.
“Kita sudah siaga darurat bencana, tapi hanya mengingatkan belum berdampak pada turunnya anggaran (untuk penanggulangan bencana). Tapi nanti ada BTT (Belanja Tidak Terduga), Itu bisa digunakan kalau sudah tanggap darurat,” kata Bey kepada awak media.
Ia menuturkan, status siaga darurat bencana di Jawa Barat akan berlangsung selama puncak musim hujan, atau lebih tepatnya hingga bulan Maret 2024 mendatang. Karena itu dalam masa siaga, ia berharap kepada seluruh elemen pemerintah atau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaannya.
BACA JUGA: Pj Gubernur Minta Pemda KBB Segera Cari Solusi Akses Jalan yang Putus Diterjang Longsor
“Jadi diingatkan kepada Kabupaten Kota bahwa Jawa Barat itu termasuk Provisi yang rentan terhadap bencana. Dan diharapkan meningkatkan kesiagaan tapi jangan juga panik. Status siaga itu sampai Maret. Karena diperkirakan puncak hujan itu sampai bulan Februari,” katanya.
Kemudian Bey mengatakan, Provisi Jawa Barat masuk kedalam kategori rentan terhadap bencana. “Jawa Barat itu termasuk provinsi yang sangat rentan terhadap bencana, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesiagaan, tapi jangan panik, karena puncaknya diperkirakan itu pada Februari,” tandas Bey.
Sementara itu, berdasarkan laporan yang diberikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar menyebut, selama bulan November 2023 kemarin tercatat ada sekitar 164 kejadian bencana alam yang disebabkan oleh perubahan cuaca atau iklim.
