HALOJABAR.COM – The Panturas adalah sebuah band asal Jatinangor yang dibentuk oleh Kuya (Drum), Ijal (Bass), di masa kuliahnya di UNPAD Jatinangor.
Awalnya, mereka berada dalam satu band yang tidak jelas arahnya, sehingga mereka memutuskan untuk membuat projek baru yang lebih terfokus. Mereka memilih untuk membentuk sebuah band surf rock, sebuah genre musik yang jarang dijumpai di Indonesia pada saat itu.
Nama “The Panturas” diambil dari band legendaris Amerika, The Ventures, dengan sedikit modifikasi untuk memberikan sentuhan lokal. Mereka terinspirasi oleh musik-musik gaya pantai yang populer di Amerika pada tahun 60-an, dan memutuskan untuk membawakan genre yang serupa di Indonesia.
BACA JUGA: Mengenal The Sigit, Band Rock Legend Asal Bandung yang Masih Eksis Hingga Sekarang
Meskipun genre ini mungkin kurang populer di Indonesia pada awalnya, namun mereka tertarik karena keunikannya dan kekurangan representasi band-band serupa di Indonesia.
Dalam pencarian mereka akan genre yang unik dan jarang dijumpai, The Panturas menemukan bahwa meskipun ada beberapa band surf rock di Indonesia, banyak di antaranya masih belum terkenal secara luas atau belum dikenal oleh masyarakat luas. Namun, mereka menemukan beberapa band lain seperti Southern Beach Terror dari Jakarta yang memiliki kesamaan dalam genre musik mereka.
Dengan demikian, The Panturas menjadi salah satu dari sedikit band di Indonesia yang memperkenalkan genre surf rock kepada khalayak umum. Mereka menggabungkan kecintaan mereka terhadap genre ini dengan ambisi untuk mengisi celah di pasar musik Indonesia dengan menawarkan sesuatu yang berbeda dan segar.
BACA JUGA: Profil Band Rocket Rockers, Band Pop Punk Asal Bandung
Review Album Perdana yang bertajuk “Mabuk Laut”
Setelah menjelajahi dunia musik indie selama 3 tahun, pada tahun 2018, The Panturas merilis album debut mereka yang berjudul “Mabuk Laut”. Album ini tersedia dalam format fisik dan didalamnya berisi 7 lagu yang menarik.
