HALOJABAR.COM– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat telah meresmikan proyek revitalisasi Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat atau biasa disebut Monju, pada Kamis, 28 Desember 2023.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin mengaku, seusai diresmikannya Monju, pihaknya bakal melakukan penataan kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL). Hal ini mengingat mahalnya biaya proyek revitalisasi tersebut, yang mencapai Rp 28,8 miliar.
Dibeberkan Bey Machmudin, revitalisasi kawasan Monju sudah direncanakan sejak kepemimpinan Nana Nuriana sebagai Gubernur Jawa Barat selama dua periode, yaitu periode 1993−1998 dan 1998−2003.
“Meresmikan revitalisasi monumen perjuangan yang sebetulnya diresmikan pada 28 tahun silam oleh Pak Nuryana sekarang direvitalisasi dan untuk kepentingan masyarakat, untuk berkumpul di sini,” kata Bey di Bandung, Kamis, 28 Desember 2023.
Lebih lanjut ia meminta kepada PKL untuk tidak lagi berjualan disekitar kawasan Monumen Perjuangan. Agar masyarakat bisa berkumpul di sana dengan nyaman.
BACA JUGA: Bapenda Jabar Harap Anugerah Philothra Tingkatkan Ketaatan dan Kesadaran Membayar Pajak
“Jadi tidak boleh ada yang masuk (PKL). Tapi ini tantangan kita bersama bahwa kita harus mampu menjaga kebersihan fasilitas publik yang kita miliki,” jelas dia.
Menurut Bey, Monumen Perjuangan menjadi salah satu tempat yang dikelola pemerintah sekaligus menjadi tempat strategis di Kota Bandung. Monju juga seperti menyimpan magnet yang menarik masyarakat untuk berkumpul di sana.
“Ini kan lokasinya sangat strategis dan diresmikan menjelang tahun baru. Pasti akan banyak masyarakat yang ke sini (Monju).
Kemudian Bey menambahkan, Pemprov Jabar juga akan menyimpan beberapa petugas keamanan untuk melakukan pemantauan kepada masyarkat yang sedang berkunjung ke Monju.
“Jadi saya minta untuk ada petugas, dan mudah-mudahan secepatnya ada petugas yang mengawasi. Jadi kami akan menaruh petugas baik keamanan dan kebersihan,” lanjutnya.
