Sebelum Pendaftaran, Ini Mekanisme Survei Penetapan Calon yang Maju di Pilkada Jabar

BANDUNG – Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat, MQ Iswara mengungkapkan terkait mekanisme survei penetapan calon kepala daerah yang akan maju di Pilkada Jabar pada November mendatang.

Iswara mengatakan ada 14 lembaga survei yang akan melakukan survei terhadap semua bakal calon kepala daerah di seluruh Indonesia.

Dan untuk di Jabar, telah ditetapkan dua lembaga survei yang akan mensurvei Pilgub Jabar dan Pilkada kabupaten/kota se-Jabar.

“Di Jawa Barat itu kebagian dua lembaga survei yaitu Poltracking dan Puspoll, jadi 2 lembaga itu yang akan mensurvei Pilgub Jabar dan Pilkada kabupaten/kota se-Jawa Barat,” ujar Iswara, Selasa (23/4/2024).

Lanjut, Iswara menjelaskan ada tiga mekanisme survei yang akan dilakukan. Dimana survei pertama akan dilakukan pada akhir April, dan hasilnya akan dirilis pada awal Mei.

“Survei yang kedua dilakukan pada bulan Juni akhir, survei yang ketiga itu survei pasangan yang dilakukan pada awal Agustus sebelum pendaftaran,” jelasnya.

Terkait lembaga survei tersebut ditentukan oleh DPP bukan oleh bakal calon. Adapun jika bakal calon memiliki lembaga survei sendiri sebagai pendamping itu diperbolehkan.

Kemudian, Iswara mengatakan nantinya hasil dari survei kedua lembaga tersebut akan dilaporkan ke DPP dan dibahas oleh DPP sebelum diputuskan pada Agustus mendatang.

“Lembaga survei itu melaporkan ke DPP, dibahas di DPP, penyaringan-penyaringan sampai nanti penetapan pasangan calon di Agustus awal,” katanya.

Sementara itu, istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya dikabarkan mundur dari penugasan bakal calon kepala daerah di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jabar pada November mendatang.

Hal itu diungkap oleh Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat, MQ Iswara usai acara Halal Bihalal dan Silaturahmi keluarga besar Partai Golkar se-Jawa Barat.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News