Musik  

Sejarah Band The Cure, Separuh Abad yang Terlewati dalam Kejeniusan Seorang Robert Smith

Sejarah Band The Cure
Band The Cure. (Foto: ist)

Tapi benarkah album yang antara lain berisikan lagu-lagu “Boys Dont Cry, A Forest, The Lovecats, Close To Me, Just Like Heaven, Never Enough, Friday Im In Love, dan Wrong Number” ini merupakan kumpulan lagu terbaik The Cure? Tidak Robert Smith, karena baginya album tersebut belum mencerminkan apa yang terbaik bagi The Cure.

Komposer, gitaris, keyboardis sekaligus vokalis The Cure kelahiran 21 April 1959 ini, menyebut dua lagu, yaitu “Lets Go To Bed” dan “The Walk” sebagai karya yang sebenarnya nggak layak masuk di album tersebut.

“Keduanya merupakan lagu yang paling jelek di album itu. Soalnya sound keduanya hanya mewakili zamannya. Saya pikir, semuanya harus bisa mewakili dalam kurun waktu 20 tahun terakhir,” tutur Robert kepada Launch.com.

Wajar saja jika Robert kurang puas dengan peluncuran album Greatest Hits ini. Sebab alasannya, pihak perusahaan rekaman lebih mikirin sisi bisnis, dibandingkan unsur seninya. Lagipula, album tersebut diproduksi bukan atas permintaan The Cure.

Jadi bagi Robert sendiri, seharusnya, Greatest Hits ini nggak dikeluarkan tahun 2001 lalu. Album seperti itu seharusnya diproduksi saat The Cure sudah bubar. “Sekarang, kami kan sama sekali belum pensiun,” ujarnya menegaskan.

Meski demikian, demi penggemarnya, Robert nggak anti-anti amat sama proyek perilisan Greatest Hits tersebut. Karena bagaimanapun juga, ia harus tetap menjaga reputasi The Cure. Buktinya, di album tersebut, ia rela repot-repot menggarap dua lagu baru dan satu lagu akustik (khusus untuk CD) demi memperkaya materi yang sudah ada.

“Saya nggak bakal akan membiarkan album tersebut dirilis begitu saja tanpa sesuatu yang berarti. Dengan memasukkan beberapa lagu baru, saya juga ingin album ini menjadi sesuatu yang bisa saya banggakan,” kata Robert meyakinkan.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News