Musik  

Sejarah Band The Cure, Separuh Abad yang Terlewati dalam Kejeniusan Seorang Robert Smith

Sejarah Band The Cure
Band The Cure. (Foto: ist)

Kini setelah melewati perjalanan karir selama lebih dari 32 tahun, Robert merasa sangat bersyukur masih bisa mempertahankan The Cure hingga saat ini. Kendati ia pun merasa semakin tua, tapi Robert justru merasakan semakin menikmati profesinya ini.

Terakhir, album berjudul “4:13 Dream”, dirilis pada tahun 2008. “Saya pernah mencoba ngerjain hal lain, tapi saya nggak pernah bisa puas,” ucapnya optimistis.

Kejeniusan Seorang Robert Smith

Bicara tentang The Cure, identik dengan sang vocalist. Dengan tampang kayak drakula kena anemia ini (kalo gw bilang sich kayak Joker), ternyata semakin tua, malah tetep aja seger buger kayak hamburger (mungkin karena konsumsinya darah perawan, ya?).

Meski pucet seperti drakula gitu, Robert tergolong musisi yang bersih dari drugs (paling beer ama anggur doank). Gitaris yang lebih nonjolin nyanyi dengan suara-suara datar dan irit chord (cenderung diulang-ulang), dan gitar dengan sound string ini, termasuk panutan tradisi gaya ngegitar post-punk dan gothic sedunia.

Jauh sebelum jadi bos di The Cure, Smith main bareng icon band goth-punk lain, yaitu Siouxsie And The Banshees (selain di The Glove). Di Banshees, Robert Smith main bareng Steve Severin, disini doi masih menggunakan gitar Ovation Breadwinner dan flanger tua merk MXR yang saking berisik dan jeleknya, doi pernah sumpah-sumpah nggak mau make alat itu lagi.

Tapi akhirnya ,tetap saja doi minjem flanger punya si John McGeoch (gitaris pertama band ini, yang juga pernah main di Magazine, Visage, dan P.I.L.? grup band anak-anak jebolan Sex Pistols). Beberapa tahun kemudian, dia mencoba bereksplorasi semua distorsi quasi-metal ke gitar string nilon, setelah itu penyesuaian karakter vokalnya yang memang unik dan khas itu, jadi malah semakin klop abis dan belum ada yang bisa nyamain.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News