Musik  

Sejarah dan Perkembangan Musik Dangdut dari Masa Ke Masa hingga Menginvasi Semua Negeri

Sejarah dan Perkembangan Musik Dangdut dari Masa Ke Masa hingga Menginvasi Semua Negeri
Ilustrasi - Sejarah dan Perkembangan Musik Dangdut dari Masa Ke Masa hingga Menginvasi Semua Negeri. (Foto: Pixabay)

HALOJABAR.COM – Dangdut adalah musik yang mungkin bisa mendekati keaslian milik negara Indonesia meski beradaptasi pada melayu, musik arab dan india.

Dapat disebut bahwa musik dangdut ini adalah musik yang merakyat sejak negara Indonesia berdiri bahkan mungkin saat memperjuangkan kemerdekaan, pejuang butuh bergoyang sebelum dan sesudah memenangkan peperangan.

Keberadaan musik dangdut di negara Indonesia ini semakin berjaya disebabkan karena beberapa hal, salah satunya adalah adanya ajang kompetisi musik dangdut dan konten media sosial yang mempertontonkan joget joget tak beraturan yang digelar di salah satu stasiun televisi swasta dan aplikasi media sosia yang sedang viral saat ini.

Melalui ajang tersebut, musik dangdut akan dipopulerkan kembali oleh para muda-mudi dari seluruh penjuru wilayah Indonesia dari Sabang sampai Maruake.

Terus, Apakah kalian penasaran tidak sih, Sobat Halo? Bagaimana sejarah dan perkembangan musik dangdut di Indonesia ini, dari masa kemasa sampai akhirnya menginvasi seluruh negeri kalau begitu, kita simak saja sama-sama yang berikut.

Sejarah Dangdut di Indonesia

Musik dangdut itu sebenarnya berakar dari musik Melayu yang kala itu berkembang pada tahun 1950 hingga 1960-an, dengan rata-rata lirik lagunya bertema akan percintaan. Musik dangdut banyak dipengaruhi oleh unsur musik Hindustan (India Utara), Melayu, dan Arab.

Pengaruh dari ketiga unsur genre musik tersebut secara tidak langsung menciptakan genre musik “baru”, yakni musik dangdut. Musik India mempunyai unsur utama berupa tabuhan gendang, sementara suara cengkok penyanyi adalah unsur utama dari musik Melayu.

Kata dangdut berasal dari bunyi alat musik tabla yang kala itu sering menjadi alat musik pengiring, berupa “tak, tung, dang, dan dut”. Nah, kata “dang” dan “dut” kemudian menjadi terminologi baru untuk menyebut Orkes Melayu.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News