Sejarah StreetBall di Indonesia, Permainan Basket Penuh Gaya dan Kebebasan

Sejarah StreetBall di Indonesia
Ilustrasi - Menelusuri Sejarah StreetBall di Indonesia. (Foto: Pixabay)

Tetapi,tidak adanya kontinyuitas dari turnamen tersebut, dan kurangnya antusiasme dari masyarakat. Sehingga turnamen itu, hanya berlalu begitu saja.

Pada tahun 2001, produsen sepatu terkenal dari mancanegara, Nike, membentuk tim basket entertainment pertama di Indonesia.

Alasan mereka terbentuk, karena pada saat itu, iklan salah satu produk sepatu basketnya, yang bertemakan freestyle, booming dan Nike ingin memanfaatkan moment itu sebaik-baiknya. Sehingga di Jakarta, pada 9 Juli 2001, resmilah lahir team Nike Freestyle Indonesia.

Team ini,yang dimotori oleh Nyong cs, menyuguhkan atraksi keahlian freestyle ball handling bola basket. Dan mereka pun sempat tampil di berbagai tempat. Pada saat itu, streetball masih bukan hal yang istimewa.

Baca Juga: Tujuan serta Manfaat Bermain Bola Basket untuk Kesehatan Mental dan Fisik

Sampai pada akhir 2001, masuklah AND1 Mixtape, ke Indonesia. Ternyata, Rafer Alston bukan hanya mempengaruhi perbasketan Amerika saja. Tetapi, ia juga membuat sekumpulan pemuda dari Bandung, terpukau oleh aksi-aksi Rafer dan kawan-kawannya.

Tidak puas hanya menonton, sekumpulan pemuda itu, mencoba mempraktekkan trik-trik yang mereka lihat, pada permainan mereka.

Itulah cikal bakal dari gejolak perbasketan Indonesia. 26 Februari 2002, resmilah terbentuk “FUTURE Streetball” komunitas streetball pertama di Indonesia yang mempunyai home base di lapangan Saparua, Bandung.

Future Streetball waktu itu, yang beranggotakan Richard, Anwar, Boim, Japra, Qiting, Bayu, Willy, Akmal, Soleh, Erik, Didit, Pungky, Gobel. Memulai perjuangan mereka dalam menyebarkan streetball yang notabene mempunyai warna baru dalam permainan bola basket. Mereka mempunyai permainan basket yang tidak biasa. Yaitu mengadaptasikan freestyle dalam permainan bola basket. Sehingga membuat para pemain basket lainnya menjadi heran.

Tidak sedikit yang kontra terhadap mereka. Future streetball, dianggap sampah, tai, hingga duri dalam daging perbasketan Indonesia.

Baca Juga: Profil Spud Webb, Si Raja Pendek Penakluk Raksasa di Lapang Basket!

Hal itu dikarenakan, masyarakat bola basket Indonesia yang tidak siap, kaget akan hal baru, dan orang-orang yang tidak suka dengan adanya perubahan dalam tubuh bola basket Indonesia. Masyarakat masih menganggap tidak pentingnya entertaiment dalam permainan ini.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News