Teks Khutbah Jumat: 7 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Bertetangga Agar Hidup Rukun dan Damai

Ilustrasi: Teks Khutbah Jumat pekan ini membahas tentang keutamaan bertetangga. (PublicDomainArchive /PIXABAY)

Oleh karena itu, hubungan yang baik dengan tetangga harus dijaga, jangan sampai terjadi perselisihan dan pertengkaran, walaupun tetangga itu beragama lain. Hal ini penting untuk diperhatikan, khususnya oleh manusia di zaman modern saat ini yang semakin hari semakin egois, individualis, dan materialistis.

Fenomena khususnya di masyarakat perkotaan sudah bisa dirasakan. Banyak yang tidak saling mengenal dengan tetangga dekatnya walaupun rumahnya berdampingan. Kesibukan mencari harta dan kebutuhan hidup dengan pergi pagi pulang malam, menjadikan manusia saat ini berkurang perhatiannya kepada tetangga.

Frekuensi bertemu dan berkumpulpun untuk aktivitas sosial sudah sangat kurang. Ditambah lagi dengan kemudahan yang bisa dinikmati dalam berinteraksi melalui media sosial, menjadikan posisi tetangga tidak ditempatkan pada posisi penting untuk dikenal.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Untuk menguatkan kembali perintah agama agar kita bersosialisasi dan berbuat baik kepada tetangga, setidaknya ada 7 hal yang perlu kita perhatikan. Pertama kita harus menyadari bahwa memuliakan tetangga merupakan ekspresi keimanan. Hal ini ditegaskan oleh Nabi Muhammad saw dalam haditsnya:

ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ والْيَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جارَهُ، ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ والْيَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

Artinya: “Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya, dan siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR Muslim).

Kedua, tetangga adalah orang yang harus kita posisikan seperti keluarga. Nabi Muhammad pun pernah mengira bahwa tetangga merupakan orang yang mendapatkan warisan sebagaimana keluarga yang memiliki hubungan darah. Hal ini seperti disebutkan dalam hadits riwayat Imam Bukhari:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا زَالَ يُوصِينِي جِبْرِيلُ بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ

Artinya: “Dari Aisyah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda, “Jibril terus mewasiatkanku perihal tetangga. Hingga aku menyangka bahwa tetangga akan menjadi ahli waris.”

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News