Teks Khutbah Jumat: 7 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Bertetangga Agar Hidup Rukun dan Damai

Ilustrasi: Teks Khutbah Jumat pekan ini membahas tentang keutamaan bertetangga. (PublicDomainArchive /PIXABAY)

Ketiga, kemampuan kita berbuat baik kepada tetangga menunjukkan tingkat keimanan kita. Sebaliknya, ketidaknyamanan dan ketidakamanan tetangga akibat ulah kita berarti menunjukkan ketidakimanan kita. Rasulullah saw bersabda:

وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ قِيلَ وَمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الَّذِي لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بوَائِقَهُ

Artinya: “Demi Allah, tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna imannya.” Rasulullah saw. ditanya “Siapa yang tidak sempurna imannya wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Seseorang yang tetangganya tidak merasa aman atas kejahatannya.” (HR Al-Bukhari).

Keempat, perlu kita ingat bahwa menyakiti tetangga akan mendapatkan balasan neraka. Sementara berbuat baik, akan menghantarkan kita ke surganya Allah swt. Rasulullah saw juga pernah menegaskan bahwa orang yang walaupun tekun beribadah namun tidak berbuat baik dan mencela tetangganya, maka ia disebut orang yang tidak baik dan masuk neraka. Sabda Rasulullah:

Artinya: “Sesungguhnya Fulanah selalu salat malam dan puasa di siang harinya. akan tetapi, ia sering mencela tetangganya.’ Rasulullah saw bersabda: ‘Ia tidak baik, ia masuk neraka.’ Disebutkan kepada Rasulullah saw bahwa Fulanah hanya melaksanakan shalat wajib, puasa Ramadhan, dan bersedekah hanya secuil keju. Akan tetapi ia tidak pernah menyakiti tetangganya.’ Rasulullah Saw bersabda: ‘Ia masuk surga’.” (HR al-Hakim).

Kelima, Kebaikan kita kepada tetangga bisa diidentikkan dengan budaya saling memberi makanan. Tradisi ini juga sangat kental dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan perlu untuk dipertahankan. Dalam sabdanya, Rasulullah memerintahkan umat Islam saat memasak untuk memperbanyak kuahnya. Ini adalah ibarat yang diberikan rasulullah agar senantiasa berbagi makanan dengan tetangga.

Keenam, kita tidak boleh meremehkan pemberian tetangga. Rasulullah bersabda:

عن أبي هُرَيْرَةَ ـ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ـ قالَ: كَانَ النَّبِيُّ ـ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ يَقُوْلُ: يَا نِسَاءَ المُسْلِمَاتِ لا تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ فِرْسَنَ شَاةٍ

Artinya: “Dari Abu Hurairah ra, beliau berkata, Rasulullah Saw pernah bersabda, “Wahai perempuan-perempuan muslimah, janganlah seorang tetangga yang meremehkan hadiah tetangganya meskipun berupa ujung kaki kambing.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News