Teks Khutbah Jumat: Bersedekah, Upaya Alternatif Membentuk Karakter Anak Saleh

Masjid Raya Al Jabbar
Masjid Raya Al Jabbar. (Foto: Humas Jabar)

Ma’asyiral hadlirin hafidzakumullah

Yang pertama adalah sedekah dengan harta. Sedekah dengan harta tidak harus berupa uang. Sedekah bisa berupa pakaian bekas yang masih layak pakai namun sudah tidak kita pakai, kita berikan kepada orang lain, itu namanya sedekah. Ada orang makan, ada kucing mendekat lalu ia ambil dagingnya, kucingnya dikasih tulang, itu juga sedekah.

Memberikan nafkah kepada anak-istri itu juga sedekah bahkan pada saat kita makan, lalu ada makanan yang tercecer dimakan semut dan kita niatkan untuk membiarkannya, itu juga sedekah harta yang kesemuanya itu jika kita niatkan untuk menyedekahi atau mbancak’i anak kita, insyaallah akan menghindarkan anak kita dari berbagai macam keburukan.

Pada hadits tadi disebutkan yang kedua, barang siapa yang mempunyai ilmu, maka bersedekahlah dengan ilmunya. Artinya pada saat orang tua mengajari anaknya sendiri, ada guru yang mengajari anak didiknya, kiai mengajari santrinya, semua hal ini adalah sedekah, maka niatkan itu semua pahala untuk anak kita.

Yang ketiga adalah barangsiapa yang memiliki tenaga, bersedekahlah ia dengan tenaganya. Hal ini berlaku baik bagi orang kaya maupun miskin, semuanya mempunyai kesempatan yang sama. Saat kita berpapasan dengan orang tua, kita bantu mengangkat barangnya, atau membersihkan masjid atau bahkan hanya menyalakan saklar lampu masjid, atau bahkan tersenyum kepada saudara kita itu juga bisa bernilai sedekah yang kalau kita niatkan untuk anak-anak kita, anak kita akan mendapatkan atsar barakahnya amalan-amalan tersebut.

Rasulullah saw bersabda:

تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

Artinya: “Senyummu di hadapan saudaramu adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR At-Tirmidzi).

Ma’asyiral hadlirin hafidzakumullah

Mengelola anak tidak hanya semata-mata memberikan mereka makan, minum, pakaian dan kebutuhan-kebutuhan hayawaniyah mereka, namun perlu pendidikan ruh bagi mereka yang tidak selalu kasat mata. Karena itu orang tua perlu banyak melakukan tirakat (riyadhah) supaya anak-anaknya diberikan belas kasih dari Allah dari sababiyah sedekahnya orang tua setiap saat yang pahalanya diniatkan untuk anak-anaknya.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News