Wisata  

Traveling ke Situ Patenggang, Menelusuri Sejarah Danau yang Mengalir Indah di Selatan Kota Bandung

Traveling ke Situ Patenggang, Menelusuri Sejarah Danau yang Mengalir Indah di Selatan Kota Bandung
Situ Patenggang

HALOJABAR.COMSejarah asal-usul Situ Patenggang. Di tengah gemuruh perkotaan yang semakin membara, banyak dari kita mencari tempat pelarian untuk menemukan kedamaian dan keindahan alam.

Salah satu tempat yang menjadi destinasi favorit di Indonesia adalah Situ Patenggang, sebuah danau indah yang berlokasi di Jawa Barat.

Selain menawarkan pemandangan yang memukau, Situ Patenggang juga memiliki sejarah yang menarik untuk dikulik. Artikel ini akan membawa Anda mengenal lebih dekat tentang sejarah Situ Patenggang yang wajib Anda ketahui.

Sejarah Asal-usul Nama Situ Patenggang

Sebagai salah satu destinasi wisata populer, Situ Patenggang tidak hanya memiliki keindahan alam yang memikat hati, namun juga memiliki sejarah dan cerita-cerita legenda yang melingkupinya.

Baca Juga: Paling Sejuk di Bandung, Ini 6 Wisata Hits di Ciwidey yang Wajib Dikunjungi Pelancong  

Konon, nama Situ Patenggang berasal dari bahasa Sunda, yang terdiri dari dua kata, yaitu “pateng” yang berarti “buka” dan “gang” yang berarti “sulit dijangkau”.

Jadi, Situ Patenggang bisa diartikan sebagai danau yang sulit dijangkau, kemungkinan karena lokasinya yang tersembunyi di tengah-tengah perbukitan.

Legenda Cinta Ratu Galuh dan Ki Santang

Sejarah Situ Patenggang juga dipercaya memiliki cerita romantis dari masa lalu. Menurut legenda, Situ Patenggang menjadi saksi bisu dari cinta tragis antara Ratu Galuh dan Ki Santang.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Destinasi Wisata Alam Terbaik di Bandung Selatan yang Wajib Dikunjungi Pelancong

Ratu Galuh, putri dari Prabu Siliwangi, adalah sosok yang cantik dan memikat hati banyak pria, termasuk Ki Santang. Namun, cinta mereka tidak mendapat restu dari sang raja karena perbedaan status sosial.

Ketika Ratu Galuh dipaksa untuk menikahi pangeran dari kerajaan lain, dia melarikan diri bersama Ki Santang.

Mereka mencari tempat persembunyian yang aman dan menemukan Situ Patenggang sebagai tempat untuk berlindung. Namun, keberadaan mereka terungkap, dan sang raja mengejar mereka hingga ke tepi danau.

Dalam sebuah keputusan yang sulit, Ratu Galuh memilih mengorbankan cintanya dan kembali ke istana untuk menikah dengan pangeran.

Ki Santang, yang tidak bisa berpisah dengan Ratu Galuh, memilih untuk menghilang dalam kedalaman Situ Patenggang.

Mitos “Jembatan Cinta”

Selain legenda cinta Ratu Galuh dan Ki Santang, Situ Patenggang juga memiliki mitos tentang “Jembatan Cinta”.

Menurut cerita, pasangan yang berhasil berjalan melewati jembatan ini dengan tangan dipegang akan mendapatkan cinta abadi. Tak heran jika jembatan ini menjadi tempat favorit bagi pasangan muda yang ingin mengikat janji cinta abadi.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News