Wisata  

13 Rekomendasi Destinasi Wisata Edukasi di Bandung untuk Mengisi Liburan Sekolah dan Akhir Tahun

Rekomendasi Destinasi Wisata Edukasi di Bandung
Rekomendasi Destinasi Wisata Edukasi di Bandung. (Ist)

Kegiatan ini juga bisa dilakukan oleh anak-anak. Lokasinya sendiri tak jauh dari perkotaan, tepatnya di Jalan Padasuka No.118, Bandung.

Harga masuknya sendiri adalah Rp 60.000 untuk hari biasa dan Rp 75.000 untuk hari libur.

4. Museum Geologi Bandung

Museum Geologi bisa jadi salah satu wisata museum di Bandung yang wajib dikunjungi.

Museum ini terletak di pusat kota Bandung, atau tepatnya di depan Gedung Sate Bandung.

Di sini, anak-anak bisa mendapatkan berbagai ilmu alam mulai dari makhluk hidup, sumber daya yang ada di dunia, hingga fosil dinosaurus yang menarik dilihat.

Harga tiket masuknya adalah Rp 2.000 untuk pelajar, Rp 3.000 untuk wisatawan lokal, dan Rp 10.000 untuk wisatawan mancanegara.

Baca Juga: Satu-satunya di Asia Tenggara, Yuk Wisata Edukasi Kedirgantaraan di PTDI

5. Observatorium Bosscha

Salah satu tempat wisata edukasi yang bisa kamu nikmati adalah Observatorium Bosscha salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia.

Di sini, kamu bisa melihat 12 teleskop, enam diantaranya aktif digunakan untuk penelitian.

Untuk masuk ke dalam Observatorium Bosscha, kamu perlu izin lebih dahulu.

Kunjungan perseorangan dibuka hari Sabtu, sementara rombongan di hari-hari biasa.

Bosscha membuka dua jadwal kunjungan, yaitu jadwal kunjungan siang dan kunjungan malam.

Kunjungan siang dikenai harga Rp 15.000 per orang dan kunjungan malam Rp 20.000.

6. Bandung Science Center

Tempat wisata interaktif dan edukasi paling lengkap yang berada di Bandung ini berdiri pada tahun 2014. Diperuntukan bagi pengenalan ilmu pengetahuan sejak dini dengan metode interaktif bagi pengunjung dengan segala usia.

Samnbil menikmati masa liburan sekolah, anak berkesempatan secara langsung mencoba beragam alat peraga di Bandung Science Center. Seperti menyentuh, melihat, dan melakukan eksperimen, serta mengamati suara dan bau. Kemudian, mengobservasi fenomena-fenomena alam masa lampau hingga pendeteksian, pencegahan, dan pemulihannya.

7. Museum Pos Indonesia

Museum bersejarah ini sudah berdiri sejak zaman Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1933. Awalnya museum ini diberi nama Pos Telegraf dan Telepon (PTT).

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News