HALOJABAR.COM– Anak yang takut sekolah adalah masalah yang sering dihadapi oleh banyak orang tua dan guru. Rasa takut ini bisa bermacam-macam penyebabnya, mulai dari kekhawatiran terhadap lingkungan sekolah yang baru, sulit berpisah dari orang tua, hingga cemas menghadapi teman-teman dan tugas-tugas di sekolah.
Namun, jangan khawatir, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu anak mengatasi ketakutan mereka dan merasa lebih nyaman saat pergi ke sekolah. Berikut adalah 5 cara mengatasi anak yang takut sekolah:
1. Dengarkan dan Validasi Perasaan Anak
Langkah pertama yang paling penting adalah mendengarkan dan memvalidasi perasaan anak. Cobalah untuk memahami apa yang membuat mereka takut dan jangan mengabaikan perasaan mereka. Biarkan anak menceritakan perasaan dan kekhawatiran mereka tanpa menghakimi atau meremehkan. Validasi perasaan mereka dengan mengatakan, “Aku mengerti kamu merasa cemas, dan itu wajar. Kita akan mengatasi ini bersama.”
2. Kenali Penyebab Ketakutannya
Cobalah untuk menemukan akar penyebab ketakutan anak terhadap sekolah. Mungkin ada pengalaman atau kejadian tertentu yang menyebabkan kecemasan mereka. Bicaralah dengan anak dan ajak mereka berbicara terbuka tentang apa yang membuat mereka takut. Dengan mengetahui penyebabnya, Anda dapat mencari solusi yang tepat untuk membantu anak mengatasi ketakutannya.
3. Beri Contoh Positif tentang Sekolah
Berbicaralah tentang pengalaman positif yang Anda miliki di sekolah atau ceritakan kisah-kisah positif dari teman-teman sekelas atau kakak kelas yang sudah bersekolah lebih lama. Tunjukkan bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan dan menyediakan banyak kesempatan untuk belajar dan bersosialisasi. Dengan memberikan contoh positif, anak akan merasa lebih yakin dan tertarik untuk menjalani kehidupan sekolah yang baru.
4. Beri Dukungan dan Pujian
Beri dukungan dan pujian kepada anak saat mereka berhasil melewati rasa takutnya. Berikan pujian saat anak dengan berani berbicara dengan teman baru atau ketika mereka berhasil menyelesaikan tugas di sekolah. Dengan memberikan dukungan dan pujian, anak akan merasa lebih termotivasi untuk menghadapi ketakutannya dan merasa dihargai atas usahanya.
