HALOJABAR.COM- Sholat merupakan ibadah badaniyah paling utama untuk dikerjakan. Fadhillahnya dapat merontokkan dosa-dosa dan diangkat menemani Rasulullah di surga.
Shalat sunnah seperti waktu shalat tahajud yang baik termasuk amalan yang mesti kita jaga dan rutinkan. Di antara keutamaannya, shalat sunnah akan menutupi kekurangan pada shalat wajib. Kita tahu dengan pasti bahwa tidak ada yang yakin shalat lima waktunya dikerjakan sempurna.
Shalat sunnah ada berbagai macam, seperti shalat dhuha, tahajud, shalat sunnah sebelum dan sesudah menjalankan shalat 5 waktu, shalat sunnah saat Ramadhan, dan sebagainya.
Alangkah beruntungnya seorang muslim yang senantiasa istiqamah menjalankan ibadah sholat sunnah. Namun, tidak semua orang bisa istiqamah mengerjakan sholat sunnah kecuali orang-orang yang hatinya diridhai dan dibimbing oleh Allah.
Berikut 7 keutamaan sholat sunnah yang disebutkan oleh para ulama.
1. Menutupi Kekurangan Dalam Shalat Fardhu
Sholat fardhu 5 waktu yang kita kerjakan sehari semalam bisa jadi ada beberapa hal yang kurang sempurna. Misalnya kurang khusyu’ dan banyak hal-hal kesunnahan dalam sholat yang tertinggal.Untuk menutupi kekurangan itu kita dianjurkan mengerjakan sholat sunnah Rawatib. Imam ar-Ramli rahimahullah (wafat 1004 H) seorang ulama besar Mazhab Syafi’i menyebutkan sebagai berikut: “Sholat rawatib adalah sholat sunnah yang mengiringi sholat fardhu. Hikmahnya adalah bahwa shalat Rrawatib ini bisa menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada pada sholat fardhu seperti tidak khusyu’ dan tidak mentadabburi ketika membaca ayat Al-Qur’an.”
2. Ibadah Sunnah Paling Afdhal
Disebutkan bahwa sholat merupakan ibadah badaniyah yang paling afdhal atau paling utama untuk kita kerjakan. Bahkan ibadah shalat lebih afdhal dari pada ibadah puasa. Imam Ibnu Hajar al-Haitami rahimahullah (wafat 974 H) seorang ulama yang bermazhab Syafi’i mengatakan: “Ibadah badaniyah yang paling afdhal setelah Syahadat adalah sholat. Sholat fardhu itu lebih afdhal dari ibadah fardhu lainnya dan sholat sunnah itu lebih afdhal dari pada ibadah sunnah lainnya.”
