HALOJABAR.COM- Puasa adalah salah satu dari rukun Islam yang ketiga, setelah mengucapkan dua kalimat syahadat dan salat.
Selain puasa wajib di bulan Ramadhan, ada juga puasa sunah, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW. Berikut 9 macam puasa sunah dalam Islam dan keutamaannya.
Macam-macam puasa sunah dan keutamaannya
Dikutip dari laman NU Online, sebagaimana diuraikan Syekh Mushthafa Al-Khin dalam Al-Fiqhul Manhaji, terdapat 9 macam puasa sunah sebagai berikut:
1. Puasa Arafah dan 8 Hari Sebelumnya
Puasa Arafah sunah untuk dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan disunahkan 8 hari sebelumnya dimulai tanggal 1. Sehingga total puasa menjadi 9 hari dan berlebaran pada tanggal 10-nya atau Hari Raya Idul Adha.
Keutamaan puasa Arafah adalah menebus dosa satu tahun lalu dan yang akan datang. Selain itu, hari Arafah termasuk hari di mana Allah SWT banyak membebaskan hamba-Nya dari siksa api neraka.
Sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits: “Puasa Arafah melebur dosa satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang,” (HR Muslim).
Namun demikian, orang yang tengah beribadah haji tidak disunahkan menunaikan puasa Arafah. Mereka dianjurkan berbuka karena mengikuti apa yang dilakukan Nabi SAW. Salah satu tujuannya untuk lebih menguatkan doa pada hari itu.
2. Puasa Asyura dan Tasu’a
Puasa sunah ini dikerjakan pada tanggal 10 dan 9 Muharram. Keutamaan puasa Asyura dan Tasu’a adalah menghapus dosa satu tahun ke belakang.
Rasulullah SAW dalam salah satu hadits pernah menyampaikan: “Puasa Asyura melebur dosa satu tahun yang lalu,” (HR Muslim).
Puasa Asyura ini disandingkan dengan puasa Tasu’a berdasarkan perintah Rasulullah, meskipun beliau tidak sempat menunaikannya karena usia.
3. Puasa Senin Kamis
Puasa sunah ini dikerjakan setiap hari Senin dan Kamis setiap minggunya. Keutamaan puasa Senin Kamis adalah menyertai dilaporkannya amal manusia di hari-hari itu. Sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah SAW:
